Hady bergegas mengambil kunci motornya yang berada di atas nakas. Mengambil kembali jaket kulit yang baru saja ia lepaskan dan kemudian dipakainya kembali pada tubuhnya. Berlari membuka knop pintu kamar dan keluar dengan tergesa-gesa.
Sebelum pergi, Hady sempat membuka ponselnya dan jari jemarinya dengan lihai menekan layar pada ponselnya.
✉️ Beb, aku keluar. Bantui Naifa.
Setelah pesan berhasil di kirim ke nomor ponsel Dessy. Hady pun langsung mengeluarkan motor dari bagasi. Tak lupa ia kembali menutup bagasinya.
Walau dalam keadaan yang genting, Hady selalu tetap waspada dan berhati-hati saat berkendaraan. Tentu Hady akan menjaga keselamatannya, tak mau membiarkan dirinya mati konyol hanya karna kelalaiannya.
"Tin, tin." suara klakson dari motor Hady menyadarkan Naifa dari pikiran-pikiran negatifnya tentang Pram dan kekhawatirannya terhadap sang mami.
"Syukurlah, akhirnya lo datang, Dy," suara Naifa yang sudah tiba di hadapan Hady.