"Siapa sih yang manggil gue? Iseng banget." tanyanya dalam hati. Kembali Pelangi melangkahkan kakinya satu persatu, menjauh dari gedung sekolah. Jalanan juga begitu sepi, tiba-tiba pandangan Pelangi begitu gelap. Matanya tertutup oleh sesuatu yang sengaja menutupnya. Seperti tangan seseorang yang sengaja ingin bermain tebak-tebakan bersama Pelangi. Dari aroma parfumnya, Pelangi cukup hafal siapa orang yang berada di belakangnya. Bermain tebak-tebakan bersamanya. Ia menyunggingkan senyumnya, tanda ia mengetahui dengan begitu pasti, siapa orang jahil yang kini begitu beraninya menutup mata Pelangi.
"Udah deh pak. Gak usah main tebak-tebakan sama gue. Gue udah tau," ucap Pelangi penuh percaya diri.
"Yah, gak asik lo, pura-pura gak tau napa? Nyenengi gue gitu." wajah cemberut Saka protes akan dirinya yang ketahuan
"Hahaha, lo gak akan bisa sembunyi, terlalu mudah buat gue tau dimana keberadaan lo."