Andai waktu bisa di putar kembali, takkan mungkin Pelangi mau ada di posisi ini. Dia tak menolak jika dirinya di takdirkan terlahir dari rahim seorang wanita tangguh seperti Aranya, yang ia sesali mengapa ia harus memiliki saudara seperti Raino, walau dulu ia sempat menjadi sahabatnya. Namun, perasaannya salah mengartikan rasa yang ada, sehingga membuat persahabatan mereka hancur.
Kini, Pelangi hanya tinggal sendiri merawat Bara di rumah sakit, Aditya membawa Aranya ke kamar lain, untuk mendapatkan perawatan, guna untuk menjaga keadaan janin yang ada di dalam rahim Aranya, selama ia hamil kandungan Aranya begitu lemah, bahkan tak jarang ibu dari Pelangi itu mengeluh sakit pada bagian perutnya dan terkadang ia berakhir tak sadarkan diri karena menahan rasa sakitnya.