"Dasar laki-laki gak ada akhlak, bisa-bisanya dia melakukan hal kotor padaku!" umpatnya dalam hati, saat Hani mulai bangkit dari kasurnya. Lirikkan mata tajam ia layangkan, terlihat jika ia begitu mengutuk lelaki yang telah berabi menodainya.
"Tapi, mengapa di kasur ini tak ada noda darah?" sejenak Hani berpikir, "Ah, mungkin dia sudah menggantinya, menghilangkan jejak atas perbuatan keji yang ia lakukan padaku," lanjutnya dalam pikiran.
Perlahan namum pasti Hani mencoba melangkahkan kakinya, menimbang-nimbang, apakah ia mampu berjalan hingga ke parkiran? "Au..," ringisnya ketika merasakan seluruh tubuhnya sakit, seperti habis di gebuki.