Chereads / Fall in love with my sister / Chapter 3 - 003 menyelidiki kakak yang cuek

Chapter 3 - 003 menyelidiki kakak yang cuek

ruby segera berlari pulang dan memutuskan untuk menunggu Aleska di rumah, tapi saat pulang alaska selalu terlihat seperti biasnya.

ruby bingung apakah dia akan menanyakan tentang yang di lihat nya saat pulang sekolah tadi atau tidak.

akhirnya ruby hanya diam dan dia berniat besok mencari masalah lagi dan melihat reaksi kakaknya apakah aleska membelanya atau hanya kebetulan juga aleska memiliki masalah dengan pemuda tadi.

*****

keesokan harinya ruby pergi ke sekolah seperti biasa, karena dia salah satu murid tercantik di sekolahnya, ruby memiliki tubuh mungil dan senyum manis nya yang begitu menggoda setiap orang yang melihatnya, di tambah dia selalu ceria serta menyebarkan aura positif di sekitarnya.

banyak pemuda yang mendekatinya dan menggangunya atau sekedar ingin menjadi temannya, ini menyebabkan ruby banyak di benci oleh anak keluarga kaya lainya karna menganggap ruby tidak pantas di sukai karna dia hanya anak dari istri kedua, dan bnyak yang merencanakan hal jahat kepadanya karena perasaan iri mereka terhadap ruby.

saat makam siang di kantin ruby bersama sahabatnya sintia. ruby mencari sosok pemuda yang di lihatnya kemarin saat berkelahi dengan kakaknya. , sahabatnya sintia bertanya

"ruby apakah kamu mencari seseorang?"

"hmm iya"

"siapa yang kamu cari? apakah kak aleska?"

"tentu saja tidak"

"lalu siapa?"

pertanyaan sintia terhenti saat dia menoleh ke arah pandangan ruby

" ruby kenapa kamu memperhatikan orang itu,? apakah dia orang yang kamu cari?"

"hmm"

"ruby, jangan jangan kamu memiliki masalah dengan orang itu"

"bisa di bilang begitu"

"ruby bukan kah itu orang itu yang kemarin ingin makan siang dengan mu?"

"tepat sekali tapi sintia coba kamu perhatikan dia apakah kamu mengenalinya?

" mari kita lihat lebih dekat" .

"baiklah"

" oh ruby dia adalah rice putra kedua keluarga calryss ada apa dengan tampang nya yang babak belur? jangan bilang kalau dia di hajar oleh kak aleska"

mendengar perkataan sintia ruby terdiam dia sangat mengawatirkan alaska. karena aleska sudah berurusan dengan orang dari keluarga carlis yang merupakan musuh bebuyutan keluarganya.

" ruby ada apa dengan mu? tanya sintia"

karena ruby berdiri terpaku hanyut dalam fikiran nya sendiri tampa disengaja dia menyenggol tangan soerang pemuda yang memegang sebuah nampan makan siang nya dan alhasil semua makanan pemuda ini tumpah ke lantai.

sintia sangat terkejut, karena takut sintia langsung menarik tangan ruby untuk segera pergi dari sana, kepergian ruby disaksikan oleh rice ada tatapan kebingungan di matanya melihat sikap ruby.

Ruby yang kebingungan hanya pasrah diseret sahabatnya pergi.

ruby yang menghawatirkan aleska tidak lagi mengingat akan menguji aleska dengan mengganggu anak lain lagi. dia hanya segera berlari untuk pulang ke mension mereka, karena memang ruby dan aleska tidak di fasilitasi dengan baik seperti mobil dll, karena mereka berdua hidup dibawah tekanan ibu tiri mereka amanda dan putranya devano, jadi ruby hanya bisa berlari secepat mungkin menuju rumah mereka dan menunggu aleska di rumah, dia takut kakak nya membuat masalah dengan keluarga carlyss yang sudah menjadi saingan bisnis ayah nya selama ini.

saat aleska tiba dirumah pun, ruby langsung bertanya

" kakak? apakah kakak baik baik saja"

" memangnya ada apa dengan ku".

"aku khawatir dengan kakak, kakak tidak membuat masalah apapun dengan orang yang bisa membahayakan keselamatan kakak kan?"

aleska mengangkat satu alisnya mendengar kan adik nya yang sangat imut ini bertanya, tapi dia hanya memperlihatkan wajah dinginnya dan seakan akan tidak mempeduli ruby yang berbicara kepadanya. aleska yang mendengar celotehan ruby yang menghawatirkan nya pun hanya berlalu pergi meninggalkan ruby sendiri.

saat di kamarnya aleska merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya, walaupun mereka di abaikan dan tidak di berikan fasilitas seperti kendaraan dan pelayan tapi tetep saja perabotan di dalam mension tidak dapat diragukan.

saat dirinya terbaring lelah di atas kasur empuk miliknya dia berfikir,

ada apa dengannya yang selalu diam diam memerhatikan ruby dan melindunginya.

"ah sial, ada apa dengan ku,!"

aleska kesal dengan dirinya sendiri

bukankah kedepanya ruby akan menjadi penghalang untuk memperjuangkan tujuannya dan akan menghalanginya serta menyusahkan nya kemudian hari. aleska tidak ingin ribet melindunginya nanti apa bila terjadi kekacauan. ya dari awal aleska berniat tidak akan melindungi ruby.

tapi bagaikan angin, gadis kecil ini selalu ada di sekelilingnya setiap hari, bahkan malam pun ruby tidak memberikan ruang untuknya, setiap malam ruby akan selalu menyelinap ke kamar aleska, awalnya aleska berniat mengusirnya tapi dia seakan akan tersihir oleh wajah polos ruby saat tidur akhirnya aleska membiarkannya saja, sebagai ganti selama ini ruby telah mengurus mension dan dirinya.

aleska akan pergi ke kamar untuk tidur apa bila ruby sudah tertidur dan akan bangun lebih dulu saat ruby masih terlelap, begitulah setiap harinya.

tapi saat ini aleska merasa dirinya mulai aneh, biasanya ruby sering di buli dari kecil oleh teman teman nya, selama tidak menyakiti ruby secara fisik aleska akan membiarkan nya saja.

hingga lambat laun sampai sekarang dia tampa sadar tidak terima jika ruby di ganggu oleh anak laki laki lain, walaupun hanya sekedar menggodanya.

akhirnya aleska selalu saja memberikan pelajaran kepada setiap orng yang menyakiti ruby. aleska tidak ingin ruby tau dia melindungi, aleska berfikir itu akan membuat ruby sepenuhnya bergantung ke padanya. padahal dia tau jalannya nanti di masa depan akan penuh dengan darah dan air mata jadi di tidak ingin ruby ada di sisinya.

"kakak ayo kita makan siang"

suara ruby memecahkan lamunan aleska,

dia berdiri dan membuka pintu, saat dia keluar kamar untuk pertama kalinya aleska menatap wajah manis ruby. karena memang selama ini dia hanya mengabaikannya, tampa menoleh sedikit pun untuk melihat wajahnya, bukan karena dia membenci ruby, hanya dia tidak ingin ruby terlalu dekat dengan nya.

"hmmm baik lah"

ruby membeku sesaat di tempatnya berdiri menatap aleska yang berbicara sambil menatap wajahnya.

"ada apa dengan mu? kamu akan makan atau tidak?"

aleska kembali berbicara kepada ruby karena setelah dia berjalan beberapa langkah menuju meja makan ruby masih mematung di tempatnya berdiri.

"tentu saja, kakak tunggu aku."

(sekarang sepertinya aku sudah herhasil mencairkan gunung es kak aleska sedikit demi sedikit) batin ruby sambil berjalan dengan riang mengikuti langkah aleska menuju ruang makan.)