ruby membeku sesaat di tempatnya berdiri menatap aleska yang berbicara sambil menatap wajahnya.
"ada apa dengan mu? kamu akan makan atau tidak?"
aleska kembali berbicara kepada ruby karena setelah dia berjalan beberapa langkah menuju meja makan ruby masih mematung di tempatnya berdiri.
"tentu saja, kakak tunggu aku."
(sekarang sepertinya aku sudah herhasil mencairkan gunung es kak aleska sedikit demi sedikit) batin ruby sambil berjalan dengan riang mengikuti langkah alesak menuju ruang makan).
*****
saat mereka makan dengan tenang, seorang pelayan masuk dan menghampiri mereka. tampa memberikan salam yang layak seperti para pelayan kepada majikan mereka.
aleska menatap dengan dingin ke arah pelayan yang mencoba mendekat ke arah mereka.
seketika pelayan tersebut menciut merasakan aura menakutkan dari aleska .
"kenapa kamu datang ke sini?"
aleska bertanya dengan dingin karena ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"maaf tuan saya datang untuk menyampaikan pesan nyonya besar amanda"
pelayan tersebut seketika lngsung memperbaiki cara bicaranya dengan lebih sopan.
(ah sial, benar apa yang di isukan di mension utama, kalau bocah ini megitu menakutkan, tidak heran nyonya langsung mengutus aku untuk datang ke mension menjijikan ini) batin pelayan tersebut.
"katakan!!!"
perintah aleska,
(sial, ini bukan cara bicara dan aura seorang bocah tidak berguna yang tidak pernah memiliki seorang pelayan, dia tidak akan bisa di kendalikan dengan mudah.)
"nyonya amanda memerintahakan saya memberitahukan kepada nona ruby untuk menemuinya saat makan malam nanti"
aleska yang mendengarnya langsung tercekat, dia berdiri dan bertanya kepada pelayan,
"ada apa ini. kenapa kalian ingin membawa ruby ke mension utama?"
"saya hanya menjalankan perintah tuan."
aleska terdiam, apa yang di pikirkan oleh amanda, apa yang harus saya lakukan untuk mencegah ruby pergi menemuinya.
saat aleska sibuk dengan pikirannya sendiri ruby sudah menjawab
" baik saya akan datang"
mendengar ini pelayan tersebut mengangguk dan langsung pergi dari sana.
"kakak apa yang harus saya lakukan?"
keluh ruby dengan gelisah kepada kakaknya aleska.
"pergi dan temui nyonya amanda, dan bukan kah tadi kamu sendiri yang langsung menyetujuinya ?"
aleska menjawab sekedarnya dengan gaya acuh tak acuhnya yang melegenda.
"kakak tapi saya takut"
"kalau kamu tidak ingin pergi maka jangan pergi, tetap lah di rumah"
aleska berkata dengan santai seperti tidak ada beban sedikitpun
"tapi kak..."
sebelum ruby menyelesaikan kalimatnya aleska sudah berlalu pergi .
ruby yang ketakutan hanya diam dan menerka-nerka apa yang di inginkan oleh nyonya amanda.
ruby terus berfikir, dia sekarang mendapatkan sebuah ide yaitu dengan merayu aleska dan minta perlindungan dari nya, ya itu pasti akan jauh lebih baik dari pada tidak di lindungi sama sekali. karena dia tau selama ini nyonya amanda tidak pernah mengganggu mereka berdua.
karena 7 tahun yang lalu nyonya amanda telah menyaksikan sendiri bahwa aleska yang saat itu masih berusia 6 tahun sudah membunuh beberapa pengawal yang di utus oleh amanda untuk menghabisi aleska dan dan adik kecilnya yang berumur 3 tahun. setelah itu amanda selalu waspada kepada aleska, setelah itu dia dengan teliti dan hati hati menyusun rencana agar putra pertamanya bisa mengalahkan aleska suatu saat nanti dan menjadi pewaris keluarga davidson.
dan cerita ini sudah melegenda di antara para pelayan di mension utama keluarga davidson.
sehingga tidak ada pelayan yang berani macam macam kepadanya dengan sembarangan. mereka hanya melirik dengan mata yang merendahkan kepada mereka berdua dan berbisik bisik dari kejauhan.
saat ruby mencari aleska untuk menjalankan aksinya meminta perlindungan kepada aleska tapi dia tetap tidak bisa menemukan kakaknya.
kemana pun dia mencarinya hingga ke sana kemari tapi ruby tetep saja tidak menemukan aleska.
"bagaimana ini hari sudah hampir malam, tapi kak aleska tidak ada di rumah, bagaimana nantik kalau aku di bunuh oleh nyonya amanda"
ruby berjalan mondar mandir di depan kamar aleska sambil terus berbicara kepada dirinya sendiri
hingga tengah malam aleska tidak masih belum pulang dan pelayan yang di utus oleh amanda tidak kunjung datang menjemputnya.
"bagai mana ini? apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kak aleska masih belum pulang, kemana dia sebenarnya?, dan sepertinya pelayan nyonya amanda juga tidak jadi datang untuk menjemput ku. apa sebenarnya yang terjadi."
ruby yang menunggu aleska di ruang belajar kakaknya, karena biasanya aleska akan menghabiskan malam nya di sana jadi ruby memutuskan akan tetap menunggu aleska di sana . akhirnya ruby tertidur di ruang belajar kakak karena kelelahan setelah seharian mencari aleska.
***
saat pagi ruby di bangunkan oleh kicauan burung dan sinar mata hari yang mulai menyilaukan matanya, saat dia bangun dan mendengar ada seseorang yang datang dia langsung berdiri dan berlari melihat siapa yang datang
"kakak dari mana saja, saya sudah menunggu kakak semalaman,"
ruby baru memperhatikan kalau aleska datang dengan seorang pelayan.
aleska melihat ruby memperhatikan pelayan di belakangnya aleska langsung menjelaskan.
"dia adalah pelayan yang mulai saat ini akan melayani dan membantu mu"
"benarkah? tapi ada apa ini? kenapa kakak kembali dengan seorang pelayan, dan bagaimana dengan nyonya amanda?"
"tidak usah di pikirkan, aku akan pergi tidur, dan jangan ganggu aku"
sebelum pergi menoleh kepada pelayan dan memerintahkan nya pergi.
"kamu pergilah, lakukan tugasmu dengan baik!"
"baik tuan, senang bisa melayani anda"
seorang palayan laki laki paruh baya dengan memakai stelan resmi kepala pelayan keluarga bangsawan abad pertengahan dengan hormat menundukkan kepalanya kepada aleska untuk memberi hormat dan segera pergi.
ternyata dia adalah kepala pelayan dan beberapa bawahannya yang kedepanya akan mengurus mension sisi timur tempat aleska dan ruby tinggal.
aleska merebahkan tubuhnya yang terasa lelah karena semalam dia tidak istirahat dan kembali saat pagi.
"ah, akhirnya pun aku melakukan apa yang seharusnya tidak ku lakukan. apakah gadis itu memiliki sejenis sihir yang membuat orang merasa kasihan dan tidak tega melihatnya cemberut dan sedih?"
"aghhhhh"
aleska mengusap wajahnya dengan serampangan.dia lelah berdebat dengan fikiran nya sendiri karena ruby.
*flashback aleska
saat malam sebelumnya aleska yang melihat ruby yang ketakutan karena akan menemui nyonya amanda. jadi aleska memutuskan untuk pergi menemui nyonya amanda sendiri dan mencoba membuat kesepakatan dengannya. entah apa hasil kesepakatan mereka berdua hingga saat pulang aleska sudah membawa beberapa pelayan bersamanya.
*flasback and
tampa terasa hari minggu sudah datang, ruby yang bosan karena tidak ada kerjaan yang bisa di lakukanya. karena pekerjaan yang biasa nya dia lakukan, sekarang sudah di kerjakan seluruhnya oleh pelayan tampa membiarkan ruby melakukan apapun.
akhir nya ruby pergi mencari aleska karena dia bosan duduk sendirian di mension dan berencana akan ikut latihan bersama kakaknya.
saat sampai dilihatnya kakak nya yang lagi latihan menembak jarak dekat dan dia menghampirinya.
"kakak boleh kah aku juga ikut berlatih?"
"tidak"
"kenapa?"
"karna kau begitu merepotkan"
"ah kakak ayolah"