"Hei, apa yang sedang kamu lakukan? Lawanmu ada di sini. Kenapa kamu malah melihat ke arah lain?" Orazon memutar tubuhnya agar dapat memberikan efek serangan kuatnya. Ia mengelilingi tubuhnya dengan senjata.
Karena tidak konsentrasi, membuat Gorgonda harus merasakan sakit di tubuhnya. Terus terkena serangan bertubi-tubi. Namun ia bisa bangkit dan menangkis serangan itu. Ia membalas dengan serangan lainnya dan mereka pun saling menebas satu sama lain.
"Bagaimana mungkin bisa kalah oleh orang cacat sepertimu?" dengus Gorgonda yang mulai kelelahan. Yang sebenarnya masih cacat adalah dirinya sendiri karena tangannya belum sembuh dengan baik. Malah harus berhadapan satu lawan satu dengan Orazon yang sudah mendapat kekuatan penuhnya kembali.
"Ini adalah serangan terakhirku! Kamu mati saja, Gorgonda!" teriak Orazon dengan suara kerasnya. Ia menciptakan sebuah peluru dari tulangnya sendiri dan menembakannya ke arah lawan.