"Liana!! Apa yang kamu lakukan?!" teriak Evelyn dengan nada marah.
Liana terus mendekat tanpa peduli teriakan Evelyn. Dia sudah membulatkan tekadnya. Diumurnya yang tak lama ini dia ingin setidaknya bisa berguna bagi Evelyn. Semua masalah ini adalah dia penyebabnya. Sejak awal tanpa terkecuali.
Liana tersenyum getir, mengingat masa lalu yang selalu terbayang. Kesalahan, penyesalan, harapan semua berputar bagaikan putaran film di kepala Liana. Dia berharap setidaknya pengorbanan kecilnya bisa membuat Evelyn mewujudkan tujuan reinkarnasinya.
"Liana menjauh!! Kau gila?!" teriak Evelyn putus asa kala Liana tetap berjalan mendekat tanpa peduli teriakannya.
Melihat Liana mendekati mereka berdua dengan keadaan yang begitu menyedihkan, Adian bersuara.
"Liana...Liana...apa yang kau rencanakan?" ujar Adian dengan nada meremehkan.
"Tidak ada! Aku hanya ingin membunuhmu." kata Liana menyeringai.