"Baiklah. Mari bertukar." ujar suara itu dengan tenang.
Mata Adian berbinar, dia kemudian berkata dengan penuh semangat, "Kakak, kau ingin bertukar?!"
"Lakukan saja bodoh. Tidak usah banyak bertanya." ujar suara itu dengan dingin.
"Baik kak!" ujar Adian penuh dengan semangat.
Kakaknya sangat kuat, dia sangat menyukai kakak, tentu saja dia tidak akan menolak permintaannya.
Disisi lain, keempat orang yang mendengar suara jeritan Adian segera menjadi waspada.
"Kalian mendengar itu?" tanya Arthur kepada ke tiga orang lainnya.
"Ya. Itu jelas suara jeritan Adian." jawab Liana membenarkan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Cecilia tidak mengerti.
"Apa yang sedang di rencanakan pria licik itu?" ujar Kevin geram.
"Kita harus memeriksa apa yang sedang dilakukan Adian." kata Arthur mendesah berat.