Aku dan Eren berjalan di atas pagar tembok apartemen setinggi lima meter siang itu agar bisa melompat keluar melalui atap sebuah rumah satu lantai yang berdiri tepat di belakang apartemen. Rumah itu lebih rendah satu meter dari tembok apartemen, karena itulah Eren yang paling tahu jalan pintas untuk keluar masuk wilayah sekitar apartemen memanduku pergi keluar berkeliling.
Setelah melompati atap bangunan satu lantai Eren berkata. [Jangan sampai kamu mengeluh kotor dan bau jalan-jalan di luar!]
Aku sedikit mengerutkan dahi mendengar ucapannya walau ketika masih menjadi manusia aku juga tidak pernah jalan-jalan keluar sendirian. Setidaknya aku bukan anak manja dan cengeng. [Tidak akan.]
Eren tersenyum melihat kepadaku. [Baguslah kalau begitu. Tapi apa kamu bisa membayangkan di luar itu seperti apa? Kamu kan belum pernah keluar dari lingkungan apartemen selain ke taman kota melalui jalan utama yang bagus.]
[Aku sama sekali tidak tahu! Jadi tidak terbayangkan. Apa sangat buruk?]