Chereads / Tidak bermaksud menjadi orang ke tiga / Chapter 3 - menghindar ( enggan membalas chat)

Chapter 3 - menghindar ( enggan membalas chat)

Handphone Inara berdering pagi sekali.

ternyata itu pesan dari pa Ichal.

"assalamu'alaikum dan selamat pagi Inara.

(sapa pak icha)

namun Inara tetap cuek dan enggan membalas chatingan tersebut.

Di siang hari nya handphone Inara pun berdering menandakan ada pesan masuk lagi. Inara bergegas mengambil handphone nya dan memeriksa pesan dari siapakah itu? ternyata dari pak ichal lagi.

Inara tidak membukanya pesan tersebut apalagi membalasnya.

Waktu pergi ke kampus pun tiba, Inara sempat malas beranjak pergi ke kampus karena hal tersebut dan enggak serta canggung akan bertemu pak Ichal lagi, dikarenakan hari itu adalah jadwal pak Ichal masuk ruang kelas Inara untuk membawakan mata pelajaran.

Inara yang bermalas- malasan pun di panggil ibu nya.

"Inara... Inara .... nak bukan nya kamu ada jadwal kuliah siang ini? bangun nak nanti kamu telat.

mendengar perkataan ibu nya Inara berkata

" iya bu Inara bangunn.

Inara yang sedang galau langsung menatap ibunya yang lagi tengah sibuk mempersiapkan dagangan dan akan segera pergi untuk berkeliling kampung.

Inara menatap ibunya sambil perfikir

" betapa egois nya aku jika aku bersikap kekanakan seperti ini, ibuku setiap hari banting tulang agar aku bisa sampai ke perguruan tinggi ini. masak hanya karena masalah ini aku mengabaikan pengorbanan ibuku( ujar Inara)

dengan semangat Inara pun bergegas mandi dan bersiap berangkat ke kampus.

" masalah harus di hadapi bukan di hindari. ujarnya.

sesampainya di kampus, jam pelajaran pak Ichal pun di mulai. dan yah benar... pak Ichal tidak melepaskan pandangan nya kepada Inara yang membuat gadis polos itu tidak nyaman.

jam pelajaran usai. semua teman- teman Inara sudah keluar ruangan dan begitu pun Inara

tiba tiba pak ichal memanggil

" Inara.... Inara.... tunggu sebentar bapak mau bertanya. sambil melirik apakah masih ada siswa lain atau tidak.

Inara dengan kepala selalu tertunduk pun menjawab.

" iya pak, ada apa?

" Inara kok tidak pernah menjawab sapaan bapak di chat? kenapa?

Benar benar tidak peka pak Ichal( ujar Inara dalam hati)

" oh iy pak maaf saya sibuk dan handphone belum saya cek, coba saya cek dulu pak ya.....

" oh iya pak ada maaf ya pak baru saya lihat( ujar Inara memberi alasan.

tidak lama kemudian pak Ichal pun berkata

" baiklah Inara kalau begitu sampai ketemu di pesta pernikahan Ali ya... dan ya nanti disana bapak ingin bicara empat mata dengan Inara.

" bababaik pak, tapi membicarakan apa ya pak?

" nanti aja yah, nanti bapak chat ya Inara( ujar pak ichal).

dengan berat hati Inara mengiyakan.

malam pun tiba Inara yang baru selesai membantu ibunya pun beranjak ke kamar untuk istirahat. dan yah.... memeriksa handphone ternyata ada beberapa pesan dari apk Ichal.

"Pak Ichal: assalamu'alaikum Inara, apa kamu sudah tidur?

" Inara: waalaikumsalam pak, belum pak baru selesai bantu ibu beres- beres dapur.

" Pak Ichal: masyaallah kamu memang anak baik ya Inara.

" Inara : Terima kasih pak. Oh ya pak bapak dan istri belum istirahat?

" Pak Ichal :belum inara, ummi lagi sibuk dengan pekerjaannya begitu lah terus setiap malam sibuk sendiri.

" Inara: oh ya pak, kan bisa di bicarakan baik baik pak.

" Pak Ichal : entah lah inara q seperti tidak di hargai.

" Inara: yang sabar ya pak( ujar inara sedikit menenangkan), pak saya ngantuk boleh saya istirahat?

" Pak Ichal : baiklah inara, assalamu'alaikum.

" Inara : waalaikumsalam.

Inara terpaksa membalas karena tidak ingin di tanyai lagi saat bertemu yang membuat kecurigaan yang tidak- tidak oleh teman-teman kampus kepada nya. tapi, dengan balasan yang cukup singkat dan menjadikan capek sebagai alasan untuk menghentikan chatingan yang mungkin tidak akan ada habisnya.

perasaan inara terhadap pak ichal semakin tidak enak.

"sebenarnya apa niat pak Ichal mencurahkan isi hati nya terhadap masalah nya dengan istrinya? ujar inara berpikir dan menduga - duga.

" apakah beliau benar- benar serius menyukai ku dan berniat menduakan istrinya?

" aku benar-benar benar takut sesuatu akan terjadi.

gadis polos itu sungguh merasa bersalah bingung pokoknya benar- benar galau dan iya pun nekat untuk menemui pak Ichal di acara resepsi pernikahan Ali yang besok lusa akan di adakan.

" hanya dengan cara ini q bisa mengetahui dan menemukan jawaban dari semua pertanyaan ku.