Chereads / Tidak bermaksud menjadi orang ke tiga / Chapter 5 - Bertemu Di Resepsi Pernikahan Ali

Chapter 5 - Bertemu Di Resepsi Pernikahan Ali

Dengan tergesa - gesa pak Ali berangkat ke tempat acara resepsi pernikahan Ali dengan harapan dan dengan rasa yang begitu berbunga- bunga karena akan bertemu Inara.

gerogi, senang, bahagia bercampur aduk yang di rasakan oleh pak Ali saat itu, semua terbaca melalui pesan yang terus menerus di kirimkan kepada Inara yang selalu menanyakan keberadaan Inara sejak pagi.

sesampainya ia di tempat acara dia melihat lihat sekeliling mencari cari dimana keberadaan Inara, karena tidak melihat Inara di sekitar tempat acara dia pun mengirim pesan.

" Inara... Inara.... kamu dimana? apakah kamu sudah sampai?....

pesan tersebut belum di balas Inara, dikarenakan Inara masih dalam perjalanan dan sebentar lagi sampai.

namun dengan perasaan begitu gelisah bak seorang raja yang menantikan Permaisuri nya datang, pak Ali kali ini memutuskan untuk menelpon Inara saja....

kring.... kringgg.... kringgg.... ( Pak Ali calling)

Inara yang baru sampai di tempat acara pun teburu- buru turun dari kendaraan dan mengecek handphone yang berdering dari saku nya.

" Pak Ali? aduhhhh angkat nggk ya? dengan perasaan takut, malu, tidak enak dengan bibiq nya yang datang bersama nya saat itu.

tapi....? kalau q tidak mengangkat nya berarti q mengingkari janji yang sdh q sepakati, baiklah akan q angkat( ujar Inara)

" assalamu'alaikum pak Ali, iya pak saya bru sampai.

" Baiklah Inara kamu makan dlu dan 5 menit lagi temui saya di belakang panggung( ujar pak Ali)

" baik pak, tapiiiii cuma sebentar ya pak.

" Iya Inara.

Inara pun bersama bibik nya beranjak masuk ke tempat acara, duduk makan bertemu teman lainnya.

Sengaja Inara melakukan itu agar mengulur waktu dan tidak jadi bertemu pak Ali.

Namun handphone Inara terus berbunyi, dan itu panggilan dari Pak Ali.

karena terus terusan tidak di angkat oleh Inara pak Ali pun mengirim pesan dan karena terlalu sering berbunyi Inara tidak merasa nyaman dengan teman-teman sekitar dan memilih untuk pamit sebentar.

membaca pesan pak Ali yang sudah menunggu di belakang panggung Inara pun langsung menemui pak Ali.

Bertemu.... dan percakapan pun di mulai.

"Inara: Assalamu'alaikum pak Ali. "

"Pak Ali : Waalaikumsalam Inara."

"Inara : maaf pak sebelumnya saya tidak bisa lama-lama, bapak mau bicara apa ya? (Inara langsung ke inti agar tidak ber lama-lama karena merasa tidak nyaman) "

"Pak Ali: oh iya Inara, jadi begini... Inara kan sudah mengetahui perasaan bapak seperti apa ke Inara, Bapak berniat Melamar Inara, apakah Inara bersedia? "

tetotttttt.... Inara terdiam sejenak, bingung, takut bercampur aduk.

Inara : maaf sebelumnya pak, bapak kan sudah punya istri..... kalau boleh Inara sarankan setialah kepada Istri bapak, apapun itu tidak ada wanita yang ingin di madu pak. tegas Inara. saya masih mau menuntut Ilmu dan membahagiakan orang tua saya dulu.

"Pak Ali : baik lah Inara kalau memang seperti itu, bapak mau menunggu Inara sampai lulus kuliah dan bekerja.

mendengar perkataan pak Ali Inara langsung menjawab sedikit tegas dan cukup tenang.

" Inara : sekali lagi saya mohon maaf pak, saya tidak bisa menerima niat baik bapak karena jujur saja saya tidak ingin menjadi yang ke dua. baik lah pak saya duluan ya bibuq saya menunggu ( menghindari percakapan selanjutnya)

" Pak Ali: ok ok Inara baiklah, tapi tolong Terima ini.

"Inara: apa ini pak?

" Pak Ali: bukan apa apa ini sedikit ongkos buat beli bensin untuk Inara sambil memasukan ke dalam tas Inara sedikit memaksa.

" Inara: pak... pak nggk usah pak... menolak namun Inara tidak bisa berbuat apa-apa karena takut ada yang memperhatikan terpaksa uang tersebut sebanyak 150.000 di bawa pulang sampai ke rumah.

Kecewa.... ya kecewa namun pak Ali enggan menampakan itu di hadapan siapapun.

sesampainya Inara di rumah, karena tidak tahan lagu dengan semua nya Inara pun menceritakan hal tersebut kepada ibunya.

""tok tok tok Assalamualaikum bu.... bu.... "(Inara?)

"Iya Inara.. . ada apa? tumben ke kamar ibu malam- malam begini. (Ibu Inara)

" Bu... Inara mau cerita. (Inara)

" iya Inara mau cerita apa nak?( Ibu Inara)

" jadi gini bu selama ini Inara sedikit bermalas malasan kekampus bukan tanpa alasan bu, sebenar nya..... dengan nada terputus(Inara)

" sebenarnya apa nak? "( Ibu Inara )

" di kampus bu ada dosen Inara namanya pak Ali, dia suka sama Inara, tadi pas di acara resepsi dia izin mau ke rumah lamar Inara katanya. tapi bu Inara tolak. ( Inara)

" lah kenapa kok niat baik di tolak nak? ( Ibu Inara bertanya)

" njatnya memang baik bu, hanya saja Inara tidak mau di jadikan orang kedua dan di anggap merusak rumah tangga orang bu." (Inara)

" owalahhhh pantesan, dia sudah beristri ternyata, alhamdulillah anak ibu bijaksana, kamu sudah benar nak melakukan itu, dan mulai sekarang jangan mikirin itu lagi ya nak fokus saja ke kuliah mu, ibu tidak akan menyetujui juga kok nak kalau Inara berhubungan dengan suami orang. nah mulai skrg kalau bisa Inara menghindar ya nak. ( ujar ibu Inara menenangkan anak nya juga menasehati).

"baik bu, Terima kasih ya bu(Inara )

dengan sangat lega Inara kembali beranjak ke kamar nya, namun tidak selesai di situ masalah nya.