Chapter 270
Diruangan rawat inap VIV, Aleya duduk disamping brankar pasien bernama Jey dirawat. Terlihat luka memar masih ada disekitar wajah pria itu, Aleya cukup prihatin terhadapnya.
"Jey.." lirih Aleya.
Sudah dari siang Aleya diam disini, susah payah dia menghindari dokter magang yang terus mengintilinya. Beruntung dokter itu sudah pergi, sekarang Aleya bisa sepuasnya menatap wajah Jey yang damai.
"Sorry Jey, bukan maksud gue khianatin pengorbanan lo dulu. Lo selalu ada buat gue, meskipun terkadang lo dan gue selalu dicegah untuk bersama dulu. Gue gak tahu kronologi lo bisa sampai sama Nayeon, yang pasti gue harap kondisi lo baik baik aja," kata Aleya.
"Jey.. huhh.. kapan lo sadar? orang orang yang sayang sama lo sekarang lagi nangis takut lo pergi, lo gak mau liat gue gitu? kasian lho Adelle pasti dia nangis lo tinggalin kayak gini, Jey.. sadar.."
Malam begitu sunyi dirumah sakit ini, lampu hanya dinyalakan diseputaran lorong dan ruang rawat inap berisi pasien.
'Ceklek'