Pagi menjelang, Fajar telah terbit menampakkan cahaya remang remang nya, Aleya terbangun tatkala melihat terik sinar mentari menyapu wajah nya.
"Hoamm.." Aleya menggeliat meregangkan otot otot nya.
"Dimana mereka?" Tanya Aleya dalam hati terduduk melirik sana sini mencari keberadaan sahabat dan adik nya.
Ia lihat disamping nya, semalam ia tertidur diperlukan adik nya Levin diatas karpet.sedangkan, Nay tertidur sendiri di ranjang besar Aleya. Gadis itu mengucek mata nya membersihkan sisa kotoran atau belek di ujung mata nya.
"Bagaimana jika dia mengetahui yang sebenernya Levin?"
Sayup Sayup Aleya menyipit kan mata nya mengondisikan dari paparan cahaya yang meredup masuk di tirai putih jendela kamar nya. Ia mendengar seseorang mengucap nama adik nya.
"Gue juga gak tahu. tapi yang pasti, Lo halangin kakak gue jangan sampai nekat nyari batu itu."