Keesokan harinya, tepatnya pukul sebelas siang, Alika dan Giovani mengantar Nastya sampai ke bandara. Mereka berpelukan sebelum Nastya benar-benar naik ke dalam pesawat.
"Nanas, kami akan sangat merindukanmu!" lirih Alika sambil memeluknya bersama Giovani. "Ketika sudah sampai di sana, jangan lupa untuk menelepon kami, ya!"
"Tentu saja! Setelah sampai, aku akan segera menghubungi kalian," jawab Nastya sambil balas memeluk kedua sahabatnya itu.
"Sekarang, aku harus segera naik ke dalam pesawat!" ucap Nastya sambil melepaskan pelukan mereka.
"Jaga kafe-ku dengan baik, ya! Jika kalian tidak menjaganya dengan baik, mungkin kafe-ku bisa bangkrut, dan aku bisa jatuh miskin. Kalian tidak ingin kan, sahabat kalian ini mati kelaparan?" canda Nastya membuat kedua orang itu tertawa.