"Hah???"
Semalam, Ralin memang datang ke vila-nya, namun, mereka berdua tidak melakukan apapun.
"Nastya! Apa saat ini kau sedang cemburu, hem???" tanya Narendra dengan senyum samar di bibirnya, merasa puas dengan hal itu.
"Si-siapa yang cemburu?" sangkal Nastya sambil memalingkan muka ke sisi lain, tidak ingin menunjukkan kebenaran itu di depan Narendra.
"Jika bukan karena cemburu, lantas apa?" goda Narendra, semakin suka melihat tingkah cemburu wanita di pelukannya.
"Narendra! Mana mungkin aku cemburu kepadamu? Aku ini adalah ibu tirimu, kau jangan lupakan itu!"
"Ibu tiri???" Senyum di wajahnya tiba-tiba memudar. Berganti dengan sorot mata tajam menatap wanita di hadapannya.
"Kau bukan ibu tiriku! Tapi, kau adalah teman tidurku!" ucap Narendra dengan setengah berbisik. Membuat wanita itu segera mendorong dada Narendra untuk menghindari bahaya.