Hingga di malam hari, Nastya dan Giovani memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, mereka menemui Narendra dulu.
"Naren!" lirih Nastya ketik dirinya sudah berada di samping pria itu. "Jangan bersedih terus, ya! Ini mungkin yang terbaik buat ayahmu. Tuhan tidak akan mengambil nyawa seseorang jika itu tidak ada kebaikan di dalam musibah ini."
Mendengar ucapkan wanita itu, Narendra segera mendongak untuk menatapnya. Tiba-tiba ia berdiri lalu memeluk Nastya dengan erat.
"Nastya!" ucap Narendra penuh kesedihan. "Walau aku ingin kau dan aku bersama, tapi ... aku tidak ingin begini caranya. Aku tidak ingin Ayah meninggal."
Nastya mendengarnya, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi selain diam dan memeluk pria itu.
"Apakah aku terlalu jahat karena mengkhianati Ayah?"
"Tidak!" jawab Nastya dengan segera. "Seperti yang kau katakan, kita sudah bersama sebelum aku bertemu dengan Ayahmu. Jadi kau sama sekali tidak bersalah."