"Papa!" teriak Cello lagi ketika melihat mereka berdua sangat dekat. Ia menghampiri ayahnya di meja.
"Cello .... Sedang apa kau di sini?" tanya Narendra ketika melihat putranya ada di ruangan itu. Bahkan sekarang ada di sampingnya.
Narendra segera bangkir berdiri, melihat putranya yang terlihat marah berdiri sambil berkacak pinggang, menatap tajam pada Narendra.
"Cello, ada apa? Kenapa pulang sekolah tidak segera kembali ke rumah, malah datang ke kantor? Di mana sopir yang mengantarmu?" Narendra menatap ke arah pintu keluar yang sudah terbuka. Seolah sedang mencari sopir yang bertugas mengantar jemput Cello ke sekolah.
"Aku kemari naik taksi!" jawab anak itu dengan tegas. Kedua tangannya masih berada di pinggang. Seolah ia sedang menunggu untuk membuat perhitungan dengan ayahnya.
"Kenapa? Apa kau sedang marah? Siapa yang membuatmu marah, hemh? " tanya Narendra dengan sedikit bercanda.