Suasana malam itu cukup ramai dengan canda dan tawa di meja makan, juga dilanjut di sofa sambil menonton acara di TV. Mereka berbincang sangat akrab satu sama lain, sehingga tidak menghiraukan waktu yang sedang semakin malam.
Kebetulan besok adalah hari Sabtu, hari di mana Narendra dan Albert libur bekerja. Mereka bisa bergadang tanpa takut bangun kesiangan. Dan Narendra baru akan kembali hari Senin dini hari ke negara asalnya, agar paginya ia bisa langsung pergi ke kantor.
Hingga tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Nastya sudah mulai mengantuk, namun Shina masih ingin berbincang.
"Menginap lah di sini. Kalian bisa tidur di kamar anak-anak. Biar anak-anak takut bersamaku!" ajak Shina dengan sangat serius. Ia berharap Nastya dan suaminya biasa tidur di rumahnya. Karena Cello sudah tidur duluan di kamar si kembar.
"Haha, kau ini!" Nastya tertawa sambil memukul tangan Shina. "Rumah kita hanya terhalang oleh tembok, masa harus menginap segala!"
