Chereads / The Bad Queen from Avillion / Chapter 8 - Chapter 7, Keberangkatan.

Chapter 8 - Chapter 7, Keberangkatan.

Tanggal 11 Bulan 5, Tahun 1041, Kalender Avillion.

Hari ini adalah hari di mana aku akan berangkat ke barak untuk latihan. Aku berjalan menuju ke kereta kuda yang mengantarkan ku ke barak militer dengan di dampingi oleh Roberd dan juga Arne yang entah dari mana baru muncul di saat dia membangunkan aku tidur.

Di saat aku dalam pelatihan aku dilarang membawa bawahan, maka dari itu Arne dan Roberd tidak akan ikut bersama ku. Sebenarnya Roberd sempat bernegosiasi dengan Tuan Ronald untuk memperbolehkan dirinya ikut bersamaku, tetapi semua itu akhirnya sia-sia.

Untuk saat ini pemerintahah akan di pegang oleh Tuan Ronald yang sebagai Wali ku. Sebelumnya aku sempat bertanya-tanya, apakah negara ini memang hanya di pimpin oleh seorang Raja dan tanpa perdana menteri atau seorang penasihat. Setelah ku telusuri lagi ternyata dahulu sudah terdapat seorang perdana menteri, tetapi pada tahun 801 Avillion yang dipimpin oleh Raja Franz II dengan sengaja peran perdana menteri di gabungkan dengan peran seorang Raja, dengan alasan untuk memperbaiki stabilitas Negara. Yah, kata di gabungkan sebenarnya hanyalah sebuah tipuan, karena itu sama saja dengan di hapus.

Tidak seperti biasa biasanya yang di mana aku selalu memakai gaun, sekarang aku memakai seragam militer ksatria yang di desain khusus untuk ku. Pakaian ini berwarna hitam secara keseluruhan dan terdapat kancing di tengahnya, tetapi untuk kain menurut ku pakaian ini terlihat agak lebih modern untuk zaman yang terlihat seperti abad pertengahan. Kain pakaian ini terasa ketat tapi elastis ini terlihat seperti setelan pada zaman abad 18 -19, jadi aku benar-benar merasa pakaian ini terlalu modern.

Setelah berjalan keluar dari istana dengan di dampingi oleh Roberd dan Arne, kami akhirnya sampai di gerbang istana. Di situ sudah terdapat kereta kuda yang sudah di persiapkan sebelumnya untuk mengantar ku.

Tidak hanya itu, di kereta tersebut terlihat dua orang yang sudah menaikinya di depan di mana tempat kuda di kendalikan. Salah satu dari mereka memakai perlengkapan khas dari Kerajaan Avillion yang sepertinya dia akan bertugas mengawal ku dalam perjalanan. Sedangkan orang yang satunya memakai pakaian kasual seperti warga biasa, karena saat ini dia sedang memegang tali untuk mengendalikan kuda jadi sudah bisa dipastikan jika dia adalah kusir.

"Perkenalkan nama saya adalah Kurz. Sungguh kehormatan bisa menjadi kusir anda, Yang Mulia."

Tiba-tiba seorang sepertinya adalah kusir itu berbicara kepadaku dan memberi ku salam, dia memakai tudung hitam dan dilihat dari wajahnya sepertinya umurnya tidak jauh berbeda dengan Duke Ronald.

"Sedangkan nama saya adalah Praz.

Saya juga merasa begitu karena dapat di berikan kesempatan untuk mengawal anda dalam perjalanan."

Sedangkan orang yang satunya juga memberiku salam, karena dia memakai helm prajurit aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas tetapi dari suaranya sepertinya dia juga tidak jauh berbeda dengan si Kusir.

"Jika begitu mohon kerja samanya."

Kusir dan prajurit itu pun

memperkenalkan diri kepada ku, dengan begitu aku juga meresponnya dengan ramah yang malah membuat mereka terkejut. Yah, sepertinya sikap ku itu tidak menggambarkan jika diriku adalah Ratu dari negara ini.

Setelah selesai berbicara dengan mereka aku mulai menghadap ke Roberd dan Arne untuk mengucapkan salam kepada mereka.

"Dengan begini aku akan pergi dulu, jaga diri kalian baik-baik.'

"Saya akan selalu menunggu kepulangan anda di sini. Jadi saya berharap anda pulang dengan selamat, Yang Mulia."

"Saya juga berharap seperti itu, Yang Mulia. Maafkan saya juga karena saya tidak bisa ikut untuk mengawal anda di sana."

"Tenang saja, ini hanya sekitar 3 bulan dan semua akan selesai dengan cepat."

Aku pun merespon Arne dan Roberd dengan nada santai dengan tujuan untuk menenangkan mereka.

Dengan begitu aku mulai menaiki kereta kuda dan mulai meninggalkan mereka. Disaat sudah di dalam kereta aku mendekat ke jendela dan mulai melambai kepada mereka yang juga membalas lambaian ku. Disaat aku masih melambai ke mereka tiba-tiba akhirnya kereta mulai berjalan dan mulai menjauh dari Arne dan Roberd.

Kereta mulai melewati jalan di ibukota, aku melihat alun-alun yang sebelumnya ku kunjungi sebelumnya bersama Roberd, alun-alun tersebut masih terlihat hidup seperti sebelumnya. Di saat aku sedang melihat luar dari jendela tiba-tiba gadis kecil yang ku lihat sebelumnya, dia akhirnya juga melihat ku dan melambaikan tangan kepadaku yang akhirnya aku juga membalasnya.

Setelah melewati alun-alun kota, tanpa di sadari kami sudah mencapai gerbang keluar-masuk dari kota Magreris dan setelah melewati gerbang terlihat Padang rumput yang luas di luar kota Magreris. Setelah kami sudah keluar dari kota aku kembali duduk di tengah dan mulai menjauh dari jendela.

Perjalanan ini membutuhkan setidaknya sekitar hampir seminggu hari yaitu 5 hari. Barak militer yang kami tuju berada di kota Razkhar di sebelah Utara. kota ini di sebut paling strategis di Avillion karena berada hampir di pertengahan antara wilayah Utara dan Selatan Avillion, di tambah dengan adanya rawa-rawa di barat dan timur membuatnya seperti Benteng Alam.

Aku mendapat informasi dari buku yang sebelumnya ku baca jika ternyata Kerajaan Gardiant pernah berhasil menguasai 25% wilayah Avillion yaitu di bagian Utara. Mereka ingin menguasai Avillion secara seutuhnya dengan menyerang ibukota, tetapi sebelum itu mereka harus melewati Kota Razkhar yang menjadi jalur utama. Selama 3 bulan pengepungan akhirnya Gardiant kalah karena kuatnya tembok kota Razkhar dan hebatnya benteng alam mereka. Yah, semoga saja kejadian Gardiant menyerang kita tidak terulang kembali dan tetap disibukan dengan perang saudaranya.