Tanggal 11 Bulan 5, Tahun 1041, Kalender Avillion.
Malam hari.
Aku melihat jendela dan tampaknya hari sudah mulai gelap karena sudah malam, karena itu juga akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di tengah perjalanan. Memaksakan perjalanan adalah sebuah kesalahan fatal, karena kuda adalah makhluk hidup yang tentu saja membutuhkan istirahat. Tidak hanya kuda tetapi kusir juga butuh istirahat karena pasti melelahkan mengendalikan kuda seharian.
Aku juga melihat dari jendela jika kereta berhenti di tempat yang masih di sekitar padang rumput yang luas seperti sebelumnya. Disaat aku melihat ke luar jendela tiba-tiba Prajurit yang mengawal ku sebelumnya membuka pintu kereta. Hm, kalau tidak salah namanya adalah Praz kan?
"Yang Mulia, maaf atas gangguannya karena sepertinya kuda yang menarik kita sudah terlihat kelelahan jadi kami memutuskan untuk memberi mereka istirahat untuk sementara."
Prajurit it- ah maksudku Praz akhirnya berbicara kepadaku dengan hormat. Karena sebelumnya di saat kita masih berada di ibukota dia masih memakai helm prajuritnya aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku tidak menyangka wajahnya lumayan juga untuk seorang om-om, dan tentu saja rambutnya berwarna hitam karena kita Avannes.
"Baiklah, aku juga lelah karena perjalanan yang membuat pantatku sakit karena guncangan saat di jalan. Jadi, kupikir tidak ada salahnya untuk beristirahat sebentar."
"A-ah, senang anda bisa mengerti tentang keadaannya. Ah ya, aku dan pak kusir berencana ingin membuat sup dengan bumbu yang kita bawa sebelumnya, apakah anda ingin bergabung?"
"Boleh juga."
Sepertinya dia agak terkejut disaat aku berbicara tentang pantat ku yang sakit di perjalanan. Yah, sepertinya itu hal yang tak sepatutnya di ucapkan oleh seorang Ratu. Dia juga menawarkan ku untuk bergabung makan malam bersama yang akhirnya aku terima.
Setelah aku keluar dari kereta dengan di bantu oleh Praz, kita menuju tempat yang sudah dipersiapkan untuk istirahat. Disitu aku melihat pak kusir sedang mempersiapkan makan malam. Kalau tidak salah namanya Kurz kan? ah~ kenapa nama semua orang di Dunia ini susah-susah yang akhirnya membuatku kesulitan untuk mengingatnya.
"Oh, Yang Mulia silahkan duduk terlebih dahulu di karpet ini dan akan ku persiapkan makan malamnya."
"Ya, aku tak sabar untuk menantinya karena dari aromanya sudah terasa enak"
Kurz menyadari kehadiran ku dan dia mempersilakan ku untuk menunggu makan malam yang di buatnya.
"Ini makan malam anda yang mulia"
Setelah menunggu tidak lama akhirnya Franz sudah selesai mempersiapkan makan malamnya dan memberikan aku satu mangkok sup darinya. Tanpa ragu aku pun mulai memakannya.
"Wuaahh, ini sungguh sangat nikmat terlebih lagi dagingnya yang terasa kenyal."
"Hahaha, anda terlalu berlebih-lebihan, Yang Mulia."
Aku memuji masakannya dan itu bukanlah kebohongan karena kenyataannya makanannya memanglah nikmat.
"Seperti yang di harapkan dari Kurz, makanannya selalu enak."
"Praz, kau harus menjaga etika mu di depan Ratu Lyanna dan jangan bicara di saat sedang mengunyah."
Kurz berbicara kepada Praz dengan nada membentak.
.
"Yah, tidak apa-apa aku lebih nyaman seperti ini daripada kalian terlalu kaku."
"Baiklah, jika anda tidak keberatan."
Jujur saja sebenarnya aku memang benar-benar merasa tidak nyaman jika mereka bersikap kaku, bahkan di panggil "Yang Mulia" saja sudah membuat ku ingin muntah karena saking tidak nyamannya. Kesampingkan itu aku lebih penasaran ke hubungan mereka yang sepertinya sudah saling mengenal satu sama lain dalam waktu yang lama.
"Apakah kalian sudah lama saling mengenal?"
Aku pun bertanya kepada mereka berdua, yang sontak membuat mereka berhenti makan karena pertanyaan ku.
"Hm, sepertinya ini sudah 20 tahun kita saling mengenal satu sama lain, aku juga tidak menyangka aku masih bisa berteman dengannya di saat sudah berumur 42 tahun. Bukankah begitu Praz?"
"Kau benar Kurz, hidup memang benar-benar terasa singkat ya."
"Kau tidak boleh merasa seperti itu, karena kau belum mempunyai Istri bahkan di saat umur 44 tahun?"
"Sialan kau Kurz, hanya karena kau sudah mempunyai keluarga lebih dulu dari ku tidak membuat dirimu lebih baik dariku.'
"Hahaha....."
Aku hanya bisa tertawa terhadap sikap keakraban mereka. 20 tahun ya, itu tidak mengherankan jika mereka benar-benar terlihat sangat akrab. Terlebih lagi Kurz sudah mempunyai keluarga ya? sepertinya itu menjawab mengapa masakan darinya sangat enak.
"Hmm, keluarga?"
"Hahaha, keluarga kami bukanlah keluarga yang besar. Untuk sekarang aku mempunyai 2 anak, satu laki-laki dan 1 perempuan. Dan juga di tambah dengan istriku yang cantik."
"Keluarga yang bahagia ya."
Yah, aku bertanya bukan untuk bermaksud apa-apa tapi dengan tujuan membangun relasi yang baik dan membangun kepercayaan saja.
"Aku penasaran dari tadi, jika aku boleh tau daging yang kau masak itu dari hewan apa?"
Tiba-tiba di saat kita berbicara tentang keluarga Praz bertanya tentang daging yang dimasak oleh Kurz, yang entah kenapa tiba-tiba aku juga berpikir hal yang sama. Jarang sekali aku merasakan daging seperti ini sebelumnya.
"Terkadang tidak mengetahui suatu hal adalah hal yang tepat."
"....."
"....."
Yap seperti itulah, akhirnya kami tidak berusaha untuk mencoba mencari jawabannya lebih dalam lagi.
Setelah kami saling berbincang satu sama lain dengan akrab, akhirnya kami memutuskan untuk segera beristirahat agar perjalanan besok tidak ada kendala yang tidak diinginkan.
*Krok... Krok.... Krok....
Hm? bukankah itu suara katak?
Semoga saja itu hanya perasaan ku saja, sebaiknya aku mulai tidur saja.