Tanggal 16 Bulan 5, Tahun 1041 Kalender Avillion.
Lima hari sudah perjalanan kami menuju kota Militer Razkhar, di dalam perjalanan aku menahan rasa sakit pada pantat ku dan juga sudah 5 hari aku belum mandi sama sekali. Dikarenakan dalam perjalanan tidak ada desa dan kota untuk rehat, mau tidak mau aku harus menerima untuk tidak mandi walau membuat ku sungguh tidak nyaman.
Huh~, aku rindu sekali mandi dengan air panas di dalam bak mandi di dunia ku yang sebelumnya.
*Ngikkkkk
Disaat aku mengharapkan dapat berendam di air panas, tiba-tiba terdengar keras suara kuda yang menarik kereta yang sedang meringik. Tidak hanya terdengar suara kuda yang meringik, kereta pun berhentik mendadak dan membuat badan ku hampir terjatuh ke depan. Karena kejadian tersebut perasaan ku mulai tidak enak.
Aku penasaran mengapa kereta kuda ini mendadak, aku pun mulai melihat keluar dari jendela. Yap, sepertinya perasaan tak enak pada diri ku terjawab sudah setelah aku melihat keluar. Di luar aku melihat banyak orang yang bersenjata mengelilingi kereta yang kukendarai. Setelah ku perhatikan beberapa dari mereka memakai armor yang persis seperti armor tentara reguler Avillion, tetapi itu tidak menghapus kemungkinan jika mereka semua adalah BANDIT.
Ahhh~, kenapa event klise yang selalu muncul di novel-novel fantasy yang pernah kubaca terjadi pada ku.
Sebenarnya itu bukan hal yang mengejutkan jika di sini terdapat bandit, karena Negara ini sekarang memang sedang mengalami kemunduran di banyak sektor terutama sektor Ekonomi. Karena rusaknya ekonomi di negara, tentu saja itu membuat Rakyat susah mendapatkan penghasilan, jadi mau tidak mau banyak dari mereka mungkin mengangkat senjata dan mulai merampas harta Bangsawan atau Pedagang di rute-rute yang mereka lewati.
Ditambah di saat peperangan melawan Kerajaan Gardiant masih berlangsung sengit, banyak prajurit yang masih amatir dikirim ke Medan Perang yang akhirnya tak sedikit dari mereka akhirnya melakukan desersi. Setelah melakukan desersi banyak dari mereka malah menjadi bandit. Jadi, karena sebab-sebab itu lah mulai muncul banyaknya organisasi bandit di negara ini.
Disaat aku melihat keluar jendela lebih teliti lagi aku melihat Praz dan Kurz sudah turun dari kereta kuda. Mereka terlihat sedang berbicara kepada seorang, orang itu terlihat dari segi posturnya dan wajahnya yang lebih mengintimidasi dari lainya, jadi dapat di simpulkan bahwa dia adalah pemimpin dari penyerangan ini.
Di lihat dari sini saja sepertinya upaya negosiasi yang di lakukan oleh mereka terlihat tidak berguna sama sekali. Yah, sepertinya memang aku harus turun tangan untuk menangani ini, mungkin saja keahlian ku dalam melobi di perusahaan saat aku masih hidup di kehidupan sebelumnya dapat berguna.
Dengan segera aku pun mulai membuka pintu dan mulai keluar dari kereta kuda, di saat aku keluar terlihat semua bandit mengarahkan pandangannya ke arah ku dengan cepat dan semakin sigap dalam memegang senjatanya. Setelah itu aku berjalan dengan percaya diri ke arah Praz, Kurzs, dan Pemimpin Bandit itu berada.
"Sudah kubilang, kami akan memberikan uang semua uang yang kami bawa jadi biarkan kami lewat."
"Apa kau bodoh Kurz memberikan uang kepada bandit bodoh ini?"
"Oy oy, siapa yang kau panggil bodoh Tuan Prajurit, lagipula bapak kusir ini juga sudah setuju untuk membagi uan- wah wah lihat siapa yang sudah keluar."
Sebelumnya aku sekilas mendengar pembicaraan mereka, sepertinya Pak Kurz ingin mengambil jalur aman dengan memberikan mereka uang walaupun di tentang oleh Pak Praz, tapi jujur aku lebih suka mencari aman juga seperti Pak Kurz. Dan juga pemimpin bandit itu sepertinya telah sadar atas kehadiran ku ya.
"Nona sebaiknya anda jangan keluar dari kereta, serahkan masalah ini kepada aku dan Kurz."
"Praz benar, jika anda keluar itu berbahaya untuk keselamatan anda."
"Yah, meskipun kalian menyuruh ku untuk masuk kembali, tapi sepertinya kalian kesusahan dalam menghadapi masalah ini. Jadi, biarkan aku juga ikut membantu."
"...."
Akhirnya mereka menyerah untuk menyuruh ku untuk kembali, itu menjadi bukti jika mereka sendiri benar-benar kerepotan. Ah tunggu, mereka memanggil ku nona ya, aku sendiri lupa jika dalam pelatihan ini identitas ku di sembunyikan untuk keselamatan ku sendiri.
"Jadi apa yang sebenarnya kalian inginkan?"
"Kuh kuh, itu sebenarnya pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu di tanyakan kepada bandit."
Bandit itu menjawab pertanyaan ku dengan menyeringai percaya diri.
Aku sendiri juga sadar jika itu pertanyaan yang sebenarnya sudah ada jawabannya, tetapi mari kita basa-basi sedikit dengan tujuan mencari kelemahannya.
"Kalau tidak salah bukankah sebelumnya kusir ku sudah menawarkan uang untuk membiarkan kami lewat? atau kau mungkin mempunyai hal lain yang kau inginka-"
*Jreet
"Yang mulia awa- ahk!"
"Eh?"
Disaat aku mencoba untuk bernegosiasi dengan mereka dan sedikit berbasa-basi, tiba-tiba sebuah anak panah di tembakan dari balik semak-semak. Anak panah itu menuju kencang ke arah ku tetapi Kurz berhasil melindungi ku dengan bayaran dia terkena anak panah itu di bagian perutnya. Kurz setelah terkena tembakan itu dengan cepat membuatnya terkapar di tanah, darah mulai keluar banyak dari perutnya yang terkena oleh anak panah.
Dada ku terasa sesak yang membuat ku sulit bernafas setelah melihat Kurz yang sudah terkapar di tanah dengan berlumuran darah di sekitarnya. Aku mulai mendekatinya dengan berlahan, dan akhirnya aku mulai berlutut di dekat Kurz. Aku mulai memegang erat tangannya yang sudah berlumuran darahnya sendiri.
Tunggu? apa-apaan ini? ini benar-benar nyata?
Aku masih belum bisa menerima kenyataan yang terlihat jelas terjadi di depan mataku sendiri.
"Syu-kurlah, sepertinya anda selamat dari tembakan i-itu"
"Berhenti bicara kau bodoh!"
Kurz dengan keadaan sekarat memaksakan dirinya berbicara kepadaku dengan tersenyum seolah dia tidak mengalami apapun.
"Ma-maaf sebelumnya ji-jika aku lancang, tapi mohon setelah aku tewas tolong jaga keluarga ku yang tin-tinggal di ibukota. Dan tolong katakan kepada keluarga ku jika aku menyayangi mereka semua...."
"Kau tidak perlu meminta maaf dan tanpa memohon sekalipun aku akan melakukan itu."
Setelah dia berpesan tentang keluarganya dia akhirnya mulai tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupannya lagi. Air mata mulai keluar dan mengalir hampir ke seluruh pipi ku, rasa sedih dan amarah mulai mengalir pada diri ku. Saat itu pun aku mulai mengalihkan pandangan ke bandit itu yang terlihat bahagia pada wajahnya.
"Kau!"
"Ah, maaf ya sebenarnya kami tidak terlalu ingin uang kalian karena tujuan kami sebenarnya adalah menangkap mu yang kalau tidak salah nama mu adalah Lyanna Branz, bukan kah begitu Yang Mulia Ratu?"
"Kau Baj*ngan!"
Betapa bertambahnya amarah ku di saat dia bilang jika tujuan sebenarnya adalah untuk membunuh ku. Aku sendiri sebenarnya juga sudah menyadari tentang adanya Bangsawan Oposisi tetapi aku tidak menyangka mereka melakukan percobaan pembunuhan secepat ini terhadap ku.
"Membunuh akan lebih menguntungkan bagi kami yang akan mendapatkan bayaran yang fantastis dari orang itu."
"Siapa yang kau maksud?"
"Apa kau kira aku sebodoh itu memberikan informasi kepada mu? aku tau kau akan mati dengan segera teta-"
*stab
"!?"
Tiba-tiba di saat aku masih berdebat dengan pemimpin bandit itu, Praz menusuk pemimpin itu dengan pedang dari belakang dan menembus tubuh bagian depannya dengan wajah yang terlihat sangat mengerikan.
"K-kau sejak ka-kapan....."
Setelah Praz menusukkan pedangnya ke arah pemimpin itu dari belakang dia menarik pedangnya dari tubuh pemimpin bandit itu dengan perlahan, yang tidak lama kemudian pemimpin itu terkapar ke tanah dan darahnya mulai membajiri sekitarnya.
Semua bandit yang ada di sekitar menunjukkan wajah terkejutnya setelah melihat Pemimpinnya terbunuh oleh Praz . Itu reaksi yang wajar karena aku sendiri pun sebelumnya tidak merasa hawa keberadaannya sebelum membunuh pemimpin itu. Di saat itulah aku akhirnya sadar jika Praz adalah prajurit yang berbakat.
=====================================
Penjelasan kata atau istilah yang mungkin masih asing:
Lobi:
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.
Melobi:
Melobi adalah bentuk aktif dari kegiatan lobi, dimana pendekatan-pendekatan dilakukan secara tidak resmi. Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandangan positif terhadap topik lobi, dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan.
Desersi:
Dalam istilah militer, desersi adalah pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi (pergi, bebas atau meninggalkan) dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali. Hal ini berseberangan dengan absensi tak terotoritasi (bahasa Inggris: unauthorized absence, UA) atau absensi tanpa meninggalkan (bahasa Inggris: absence without leave, AS AWOL; Persemakmuran: AWL) yang merujuk kepada absensi tempore.