Beruntungnya ketika Mrs. Gevano mengatakan hal tersebut, Ramon berada cukup jauh dari mereka, jadi aman untuk Hailee berasumsi kalau pria itu tidak mendengar kata- kata Mrs. Gevano baru saja.
Sementara itu, Mrs. Gevano pun tahu kalau Ramon tidak dapat mendengar mereka, maka dari itu, dia melanjutkan kalimatnya.
"Kalau seandainya ini adalah pernikahan kalian berdua, ibumu pasti akan sangat bahagia, karena biar bagaimanapun juga ini adalah pernikahan yang diidam- idamkan oleh kami berdua," Mrs. Gevano terus mengatakan hal tersebut dan melupakan fakta bahwa Hailee telah menikah dengan pria lain dan hari ini adalah pernikahan putranya dengan wanita yang dia pilih sendiri. "Aku sangat mengenal ibumu dengan baik."
Di sisi lain, ketika mendengar hal itu, Hailee secara sopan menarik tangannya dari genggaman Mrs. Gevano dan dengan masih tersenyum dia membalas perkataan tersebut.
"Ibuku akan bahagia melihatku bahagia sekarang, lagipula…" Hailee menggantung kata- katanya, tapi tatapan matanya menyiratkan sesuatu yang Mrs. Gevano terlambat untuk menyadarinya. "Lagipula… ibuku tidak akan sesenang itu kalau beliau mengetahui apa yang Theodore telah lakukan di belakangku."
Mrs. Gevano baru akan membuka mulutnya untuk membela putranya dengan mengatakan kalau Theodore tidak sepenuhnya bersalah dan kalau semua itu adalah tipu muslihat Aileen untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di masyarakat dengan menaikkan status sosialnya.
Tapi, Hailee tidak membiarkan Mrs. Gevano mengatakan hal tersebut karena dia sudah sangat hapal akan apa yang akan wanita paruh baya di hadapannya ini katakan. Memang, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kini Hailee menyadari darimana Theodore mendapatkan sifat arogan itu.
"Kau sangat mengenal ibuku dan kau juga pasti tahu seberapa bencinya ibuku dengan sebuah pengkhianatan," Hailee berkata, dia tampak puas melihat ekspresi wajah Mrs. Gevano yang berubah pucat dan kehilangan kata- katanya.
Karena biar bagaimanapun juga, kata- kata Mrs. Gevano sangatlah tidak bisa diterima, dengan mengatakan hal tersebut itu berarti dia tidak menghargai Ramon, dan dengan tidak menghargai suaminya, tentu saja dia juga tidak menghargai Hailee.
Hailee tidak akan membiarkan siapapun menginjak- nginjak harga diri keluarganya, terutama dihapannya.
Setelah mengatakan hal tersebut, Hailee memberikan senyumnya yang manis sekali lagi sebelum mundur diri dan mendekati Ramon, yang tengah mengobrol dengan beberapa keluarga dari pihak Theodore yang ingin tahu lebih banyak mengenai dirinya.
Sangat jarang sekali mereka mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Ramon Tordoff secara langsung, tentu saja mereka semua tidak akan melewatkan kesempatan ini, terutama ketika mereka memiliki kesempatan untuk menarik perhatian Ramon dalam berinvestasi ke dalam bisnis mereka.
"Sudah selesai berbicara dengan mantan calon ibu mertua- mu?" tanya Ramon dengan suara rendah yang hanya dapat didengar oleh Hailee.
Hailee langsung menengadahkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan Ramon, tapi dia dapat melihat kilatan jahil di mata suaminya ini.
"Tidak perlu berlama- lama, aku takut dia akan semakin menyesal karena tidak mendapatkanku sebagai menantunya," jawab Hailee dengan percaya diri dan ini membuat Ramon tertawa.
==============
Giana seharusnya sudah memperhitungkan hal ini, bahwa dia akan bertemu dengan Ramon dalam acara pernikahan Aileen, karena biar bagaimanapun juga Aileen adalah kakak angkat dari Hailee, jadi bisa dipastikan kalau wanita itu berada di sini, maka Ramon pun akan menemaninya juga.
Memang sebelumnya Giana begitu bersikeras untuk dapat bertemu dengan Ramon, apapun yang terjadi dia ingin selalu dapat melihat pria itu, tapi saat ini keadaannya berbeda.
Dia tidak dalam posisi yang mudah untuk dapat bertemu Ramon, terutama ketika tujuannya datang ke sini adalah untuk melihat wanita yang telah lama menjadi selingkuhan Aidan, yang mana, tak lain dan tak bukan adalah Zia Tatum, saudara sepupu dari Hailee Tatum.
Giana benar- benar ingin menertawakan takdir hidupnya, bagaimana bisa dua orang wanita dari keluarga Tatum menghancurkan hidupnya begitu saja? Ini adalah kebetulan yang sangat konyol baginya.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah tahu kalau itu adalah wanita yang kau cari?" Aileen bertanya pada Giana, ketika mereka berdua tengah menikmati minuman mereka, di salah satu sudut setelah acara utama dari pernikahan tersebut telah selesai dan para tamu undangan tengah menikmati sajian.
Di sisi lain, Mrs. Gevano terus memperhatikan Aileen yang mengobrol dengan akrab dengan Giana Smith, dahinya saling bertaut dengan bingung dan rasa penasaran. Bagaimana bisa Aileen mengenal sosok seperti Giana?
"Dia terlihat seperti pelacur," Giana berkata dengan suara yang rendah sambil menenggak minumannya, matanya yang tajam menatap Zia, yang tengah mengobrol dengan Hailee sementara Ramon berdiri tidak jauh dari istrinya. "Begitu juga dengan wanita disebelahnya," tambahnya lagi.
"Apa?" Mendengar kalimat terakhir Giana, Aileen cukup terkejut, dia menoleh untuk melihat apakah Giana hanya bercanda dengan ucapannya barusan, dan yang dia lihat adalah keseriusan di sana.
"Oops, maaf, aku lupa kalau itu adalah adikmu," ucap Giana dengan suara yang terdengar manis, tapi tidak ada nada permintaan maaf dalam suaranya. "Lupakan saja kata- kataku."
"Apa kau mempunyai masalah dengan Hailee?" Aileen berusaha untuk menyelidiki hal ini secara halus, agar Giana tidak curiga padanya.
Sementara itu, Giana tidak langsung menjawab pertanyaan Aileen, dia memperhatikan sang pengantin wanita dengan seksama, sebelum akhirnya dia menjawab dengan jawaban yang lebih demokratis. "Tidak ada, hanya masalah ini dan itu saja."
Aileen menangkap hal tersebut dan kembali mencoba peruntungannya. "Aku lega karena ada orang lain yang tidak menyukainya, hanya karena aku berhutang budi pada keluarganya karena telah membesarkanku, bukan berarti aku menyukainya."
Giana mengangkat alisnya ketika dia mendengar hal tersebut. "Apa masalahmu dengannya?"
Dan seperti yang Aileen duga, Giana menyambut gesture tersebut dengan baik.
Sementara itu, di waktu yang bersamaan, Zia tengah mencuri- curi pandang ke arah Giana dan Aileen yang tengah terlibat obrolan serius.
Dia tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan, tapi apapun itu, tidak membuatnya merasa lebih baik. Zia merasa kalau keduanya tengah merencanakan sesuatu.
"Apa yang kau perhatikan?" Hailee bertanya, dia telah mengamati Zia sejak tadi dan juga Giana.
Hailee cukup terkejut karena mendapati Giana berada di pesta pernikahan Aileen. Apa hubungan wanita itu dengan kakak angkatnya? Hailee tidak tahu kalau mereka cukup dekat sehingga Giana menghadiri pesta pernikahan Aileen.
"Tidak ada," jawa Zia sambil meneruskan minumannya, tapi kemudian ayahnya memanggil dirinya, yang mana dia harus berjalan melewati tempat Giana dan Aileen berdiri. "Hailee, temani aku ya?"