"Sumpah, ini emang lebih gede dari pada gedung DPR," ujar Qiara melihat seluk beluk rumah Antonio secara lebih detail
"Ya gitu deh. Ini rumah ada banyak orang, tapi gue serasa sendirian," ujar Tya dengan manyun bibirnya.
Qiara tertawa mendengar keluhan Tya. "Kenapa gak honeymoon sama Antonio sih? Katanya pengen cepat punya anak."
Tya menghela nafas. "Pengennya sih gitu. Tapi Antonio kayaknya lagi banyak kerjaan. Dia juga banyak begadang, bahkan buat sarapan aja enggak sama-sama."
"Segitu sibuknya?" tanya Qiara.
"Iya. Kalo Zidan?"
"Gue sama Zidan bukan suami istri kali. Kalo gak ketemu juga gak apa-apa," ujar Qiara.
"Lo emang gak jadi suka sama dia?" tanya Tya menyantaikan diri dengan bersandar di sofa.
Mengobrol begini akan mengurangi rasa stresnya.
"Ck! Gitulah."
Alis Tya mengerut. "Ada apa gerangan nih?" tanya Tya mulai kepo.
"Gak usah di bahas deh itu. Bahas konten Lo aja kenapa gak aktif? Jadwal konten Lo juga berantakan tau," kata Qiara balik mengomel.
