"Kalau gitu aku masak dulu ya." Tya pergi ke dapur setelah berbincang banyak hal dengan Antonio mengenai motor itu dan pekerjaan suaminya ini.
Ia teringat ini membuat makanan untuk suaminya. Akan ia siapkan sarapan paling nikmat untuk Antonio sebagai perayaan keberhasilan Antonio memiliki motor pertama dari hasil jerih payahnya.
Antonio mengangguk saat Tya meninggalkan dirinya di ruang tamu dan menghilang di balik pintu dapur.
Dirinya memijit pelipis seolah merasakan ada hal yang masih mengganjal pikirannya.
Ia masuk ke kamar dan duduk di meja kerja sederhana miliknya.
Bukan meja kerja pada umumnya, meja kerja ini berdempet ke dinding. Hanya ada beberapa alat miliknya di sini. Tak ada berkas perusahaan yang rapi dan di jilit dengan begitu elitenya.
Ia menarik tumpukan kertas yang di satukan dengan penjepit kertas. Dirinya melihat dan membaca lagi secara keseluruhan hasil penyelidikan Zidan.