"Hai!" Janet menatap tajam mata Noah dan sedikit berteriak.
"Apa-apaan ini pengantin baru? Dasar pria tidak punya perasaan!" Gumam Janet dalam hati. Noah menatap balik Janet dengan sorot mata seolah-olah berkata, 'Iyain saja perkataanku.'
Wanita yang duduk di samping Janet terkekeh mendengar ucapan Noah yang menurutnya terlalu blak-blakan.
"Anak muda, jangan terlalu hot dimalam pertama. Kalian kan menikah tidak hanya untuk satu dua malam. Kalian menikah untuk selamanya jadi untuk apa terburu-buru? Dari sifat dan wajah kalian berdua, aku yakin tidak lama lagi kalian akan mendapatkan anak."
"Uhuk uhuk," Janet yang sedang menyesap minumannya tiba-tiba tersedak mendengar ucapan wanita yang baru ditemuinya beberapa menit yang lalu itu.
"Nyonya Janet!" Sebuah panggilan membuat Janet merasa terselamatkan. Berdua dengan Noah, mereka masuk kedalam ruangan praktek dokter, diiringi tatapan iri semua orang yang melihat karena mereka berobat tidak diantar suami atau pacar masing-masing.
