Chereads / REINKARNASI QIOAFENG / Chapter 5 - 4.ngaku pacar Dennis

Chapter 5 - 4.ngaku pacar Dennis

Eliot dkk masih didalam kelas

"Wow! Kalian liat dennis gak?!," tanya Eliot, emang dari pelajar dimulai Dennis gak keliatan

"Gak tahu bro mungkin bolos kali yok kita kekantin??," ucap Levin

"Iya ni gue laper sambil cari cecan yuk, kalian tahu gak??...," tanya Heri mengantung-kan ucapannya

"Apaan?," ucap Levin jengah dengan sifat kekanakan Heri

"....." diam aja kayak patung

"Apa sih😑, lo itu kebiasaan atau goblok sih ditanya orang kayak patung?!," Eliot malah meledak melihat Heri goblok nya mendarah daging

"Ehm maaf deh, gue serius ni lo pada tahu gak kata bokap gue besok ada anak baru dikelas kita cewek lagi," ucap Heri (btw Heri anak dari kepala sekolah)

Kruuiokk

Cacing diperut Levin mintak diisi🤣

"Oo ya🤪, yuk kita kekantin perut gue udah keroncongan nii," ucap Levin sambil memegang perut kurus nya

"Yok," ucap Heri sedangkan Eliot memasang wajah datar dan gaya cool

Kembali dengan Lily dan Dennis duduk dipojokan.

"Den umur lo berapa tahun?," tanya Lily

"12 tahun gue pernah loncat kelas, emang gapa??," tanya Dennis sambil berpose dua jari

"Serius, tapi gue heran aja postur tubuh lo kaya anak umur 15 tahun sih," ucap Lily, bisa dikata kan Dennis tinggi dari Lily (tinggi Lily 161 cm sedangkan Dennis kira-kira 170 cm)

"Haha biasalah gue suka olahraga rutin," ucap Dennis tertawa kecil

Banyak para siswa cewek menatap ganas Lily pasal nya tu Dennis nih juga cowok terkenal disekolah.

Kok tu cupu bisa dekat sih ama Dennis pake apaan tu cupu.

Mampus ama tu cupu gue dengar ni yeh ada kakel kita yang suka ama Dennis ampek adek kelas yang dekat ama Dennis pernah ape stress

Itu juga aye gak pengen dekat ama Dennis gak mau di bully sih

Gue ramal bakal ada perang lagi istirahat kali ini

Lily yang mendengar itu hanya bodo amat lah

"Wooi Lily lu ada nomor hp?," tanya Dennis

"Ada sini hp lo gue isi nomor gue," ucap Lily menyondongkan tangan

Dennis pun menyondongkan hp nya yang berwarna merah merek oppo.

"+6285712xxxx ini nomor punya gue lo simpan aja ya," ucap Lily mengembalikan hp Dennis

Duk..duk...

"Boleh duduk?," tanya seorang cowok tampan bak dewa yunani tapi sayang bawa mangkuk berisi bakso dan dikuti kedua teman nya yang tidak lain Eliot, Heri, dan Levin

"Duduk aja, bukan kursi bapa gue," ucap Lily sambil nyindir

"Den ngapai lo ama ni cupu nii, kagak ada cewek lain ya?," tanya Eliot kayak mulut bebek

Pluk..

"Mulut mu itu dijaga bro jangan asal cerobos aja kali," ucap Dennis sambil menyitak kepala Eliot

"Aduh!! Sakit setan," refleks Eliot, pengen pukul juga deh

"Gak papa kali ini udah jadi asupan kalau disekolah, tapi pengen sih gue tengelami diselokan," ucap Lily terseyum miring

"Anj*r merinding gue," ucap Eliot gaya banci

"Lo mau duduk apa enggak," ucap Lily jutek

Eliot hanya memutar bola mata nya malas sambil duduk didepan Lily (Eliot ama Lily berhadapan disebelah kiri Lily ada Dennis berhadapan Heri sedangkan Levin sendirian).

Tidak ada yang memulai percakapan sampai ada yang datang menarik rambut Lily cukup keras.

"Lepasin rambut gue setan!!," ucap Lily marah

Dennis dkk hanya terkejut tiba muncul kakak kelas mereka yang terkenal dengan ratu bully bernama Varnessa Carter

"Lo Lily Jovanka kan yang gue dengar lo itu anak beruntung aja bisa sekolah disini," ucap seorang cewek datang menyindir sambil memengang kuat rambut Lily

"VARNESSA!! Lepaskan rambut Lily, dia gak pantas disentuh sama tangan lo!!," bentak Dennis berusaha melepas kan tanya Varnessa

"Sial ni orang tarik rambut orang semarangan,"  batin Lily mengerutu

"Lo dengar gak lepasin rambut Lily!!," Eliot angkat suara karena kasian juga kali liat cewek ditarik rambut.

"Lo gak usah ikut campur, ini urusan gue ama jalang ini!," ucap Varnessa menarik keras rambut Lily

"Lepa...sin ramb...ut gue gak atau lo terima akibat nya!!," ancam lily dengan nada dingin sambil memengang pergelangan tangan Varnessa kuat

"Lo lepasin rambut Lily atau gue yang turun tangan!," bentak Dennis

"Beb lo gak usah ikut campur, cewek ini udah centil ke lo beb," ucap Varnessa glantur

"Drama banget ni cewek kan Dennis belum jadi pacar nya," batin Heri sambil menepuk jidat

"Gue bilang lepasin rambut gue lo budek ya!!,"

emosi Lily tidak tertahan lagi dengan cekatan ia memengang pergelangan tangan dengan kuat sampai Varnessa Kesakitan dan agar cerkaman dirambut cantik nya terlepas.

"Aaa! lepasin tangan gue!," bentak Varnessa memerontak

Lily mengeluar kan smirk nya lalu membanting Varnessa kebelakang.

Brak...

"Gue udah bilang lo bakal rasain akibat nya!!," ucap Lily masih memasang smirk nya

Karena masih belum puas ia langsung menendang Varnessa yang sudah tak berdaya.

Bugh...

Setelah itu Lily langsung pergi dari kantin menuju kekelas untuk mencari kedamaian

Setelah Lily pergi Varnessa dibawa uks oleh orang(gak tahu siapa)

Jing itu apaan kok, Lily jadi seram sih.

Udah dua orang pembully ia lumpuhin, gak ada yang lapor ama guru kan?

Gue dengar sih gak ada, kan ruangan guru juga aga jauh dari sekolah. (Ruangan para guru dan sekolah itu berpisah, gak jauh sih hanya beberapa langkah udah sampai)

Sih cupu udah seram banget

"Den itu benaran Lily kan?," tanya Levin

"Iy benaran loh masa hantu sih," ucap Dennis ingin tertawa wkwkwk

"Kok beda sih...ucapan Heri sudah dipotong oleh Eliot

"Beda alam hahaha!, Den gak jenguk pacar lu hahha," ucap Eliot sambil tertawa

"Gak usah bilang dia pacar gue, gue mana ada pacar Eliot," ucap Dennis angkat duduk nya berniat pergi kekelas kebetulan 1 menit lagi akan bel.

Eliot dan ketiga teman nya juga ikut menyusul Dennis kedalam kelas.

Setelah sampai di kelas Lily pun merapikan rambut nya udah berantahkan gara-gara nenek sihir..

"Sialan tu nenek rampir udah muka menor banget, ngaku pacar Dennis gak ada urat malu lagi kali!??," gerutu Lily

Krekk..

"Lo gak papa Lily?,"

"Gue gak papa santai aja hanya ni aja kulit kepala gue lagi berdenyut," ucap Lily sambil mengosok kepala nya.

"Apa benar tu nenek sihir pacar lo?," tanya Lily dengan nda mengejek

"Ya bukan lah masa orang se-ganteng gue pacaran ama tante," ucap Dennis sambil mengibas rambut nya

"Masih gantengan gue kali,"

"Masa," ucap Dennis memandang Eliot yang memasang gaya cool

"Iya lah, btw kita jam 12 malam kita kemarkas ye," ucap Eliot

"Gue oke-oke aja,"

Teng...teng.... Bel pun berbunyi, mereka berempat pun duduk di

tempat mereka berempat pun duduk di tempat masing-masing, sedangkan Lily emang udah duduk dari tadi

Selamat siang anak-anak!!," seru guru  bernama Pak Erbi

"Siang pak!!," seru siswa-siswi kompak

Anak-anak buka buku matematika halaman 20!, kita akan membahas bla...bla...bla," ucap pak Erbi

🍓semoga suka🍓