Chereads / REINKARNASI QIOAFENG / Chapter 10 - 9. mafia

Chapter 10 - 9. mafia

"Woii James kita kemana sih masuk hutan segala!," ucap Lily kesal, sebel.

"Lo bisa gak diam sebentar atau gue tinggal disini aja biar pada binatang buas makan lo! Tau rasa!!," ucap James keikutan kesal

"Yeyeyeye telinga gue bisa budek dengar lo gitu aja!!, mana ponsel gue dikelas lagi itu gara-gara lo ya!!," ucap Lily sambil membuang muka keluar

"Cih gomel mulu jadi cewek," ucap James lirik

"Ya masa gak gomel kalo dibawa gak tahu kemana semua cewek pasti gitu lah!!," teriak Lily membahana di mobil dihiraukan James

"Bosan gue geladani ni cewek, pusing gue!," batin James menghiraukan Lily

"Ck...ni cowok kok gak berhenti-henti sih," batin Lily kesal

Lily bosan Lily iseng-iseng membuka jendela mobil dan melihat suasana sekitar

"Sangat tenang," ucap Lily lirik

"Ye coba dari tadi tenang kek gini," batin James melirik Lily

5 menit kemudian mobill James pun berhenti,"cepat turun!," perintah Lily

"Gak mau!," ucap Lily judes

"Mau gue cium atau turun," ucap James santai gais

"Iye gue turun! mau kemana?, awas lo lama kita telat masuk kelas gimana nanti tas gue dicuri orang gimana kan masih dikelas goblok!," maki Lily tanpa rasa takut

"Udah ikut aja, gak usah ngomong terus! nanti mulut lo gue jait," ucap James memimpin didepan

Sedangkan Lily ogah-ogahan untuk ikut

"Kita udah sampai," ucap James berdiri sebuah gua

"What!! Ni kan goa lo gapain kesini sih!," ucap Lily kasar sambil menarik rambut James

"Lily lepasin wooii!!, sakit wooii lo nanti gue tinggal disini mau gak lo," ucap James

"Iye gue lepasin! Tapi lo mau gapai sih kesini," ucap Lily sebal

#disisi lain#

"Den kira-kira kemana James bawa Lily?," tanya Eliot

"Mungkin ke markas yang dihutan," ucap Dennis

"Lah sebenarnya james itu siapa sih?," tanya Daniel

"James itu seorang hacker kayak Eliot," ucap Dennis

"Emh btw Lily itu bukan adek lo kan dan, gue udah pernah retas info keluarga lo tapi disana tidak ada yang bernama Lily Jovanka Haraci," ucap Lily menatap Daniel intens

"Iya gue nyerah Lily emang bukan adek gue tapi dia i..tu adek angkat gue," ucap Daniel ragu-ragu

"Gue gak percaya," ucap Heri dan Levin bersamaan.

"Tapi mengapa Lily itu tidak mempunyai info sama sekali sih!," ucap Eliot dengan nada serius

"Hah masa," ucap Daniel keikutan bingung

"Ya benaran Lily gak.ada info apa-apa," ucap Eliot serius mode on

"Udah gak usah dipikirin kita tanya aja sama James kan dia lebih ungul dibidang retas-meretas," ucap Heri dan diiyakan oleh mereka

"Iya gue James lebih lihai dari gue," ucap Eliot

#Kembali ke Lily dan James#

"Lo tu ngapai sih!? kalo gak ada kerjaan disini kita kesekolah aja," ucap Lily melihat James masuk kedalam goa

"Lah koh masuk," batin Lily

"Wooi cepat masuk!!," teriak James

Lily memutar mata nya malas,"ni ngapai sih buat orang emosi aja sih," batin Lily mengerutu

Lily pun memutuskan untuk masuk mengikuti James

"Lo ngapai sih masuk?!," tanya Lily dengan kesalnya

"Gak sabar banget sih Lily Jovanka Alexander," ucap James dingin

"Ck...lo tahu dari mana sih gue dari keluarga Alexander?," tanya Lily bingung tapi dihiraukan oleh James

Krekk

"Woww," Batu itu terbuka dan terlihat sebuah mansion besar diigoa itu

"Mulut lo bisa gak ditutup!," ucap James terseyum geli

"Yaya lo masih belum jawab pertanyaan gue," ucap Lily tersenyum sinis

"Ya gue tahu lo anak dari Alexander karena orang tua lo itu adalah mafia black wolf," ucap James sambil mencolek hidung Lily

"what kok gak tahu sih," batin Lily

"Hai lo gak nanya gue itu apa gitu," ucap James heran

"Eh...apaan maaf gue masih ngelamun kata lo apa tadi?," tanya Lily ia masih memikirkan perkataan James

"Ya udah kita balik aja bosan gue liat tingkah lo," ucap James tidak mengira reaksi Lily hanya itu gak nanya² lah gitu

"Lah kok balik gak jadi kemansion lo itu?," tanya Lily bingung sekaligus heran

"..." tanpa babibu James langsung mengendong Lily walaupun Lily memberontak kaya monyet

Brugk..

"Sakit wooii!," teriak Lily setelah dilempar dibangku mobil sampai kejeduk pintu mobil yang dibelakangnya.

"Udah! Diam gue capek!," ucap James langsung mengendarai mobil nya dengan kecepatan melebihi rata-rata

"Wooi setan kalo mau mati jangan ngajak-ajak napa!, gue masih mau idup wooi!," ucap Lily memasang sabuk pengaman

"Muntah nanti gue!!,"

"Mungkin manusia kayak Lily tidak bisa dicari tapi juga lemot ya," batin james masih mengingat reaksi Lily ketika mengetahui orang tua nya adalah mafia

Lily masih merasakan perut nya mual rasanya isi perutnya ingin keluar semua.

"Jam gue mohon berhenti sebentar gue gak tahan lagi perut gue mual," ucap Lily sambil memengang mulut nya

"Benaran ni cewek mau muntah," batin James memperhentikan mobil nya

Dengan cepat Lily membukakan jendela mobil dan wuek...wuekk.....ia memuntahkan isi perutnya

"Jam gue mohon kali ini gak usah cepat-cepat gue ras...wuekk..wuekk," belum selesai ia bicara Lily sudah mulai muntah lagi

"Udah muntahnya," lirik james melihat wajah Lily yang sudah memucat

"Udah jangan cepat-cepat plis," ucap Lily lemah

"Iya, ni minum," ucap James menyerahkan sebotol air mineral

"Thanks Jam," ucap Lily meminum nya

James pun menjalankan mobilnya lagi tapi tidak kearah sekolah melainkan kearah rumah Lily.

"Loh ini kan jalan rumah gue," ucap Lily lemah ia masih sedikit pusing

"Gak usah ngomong," ucap James dingin

Lily pun diam walaupun otaknya masih memikirkan seribu kata