Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Restoran Italy Kota S
Sepanjang acara makan berlangsung, suasana meja itu tidak seramai saat memesan makanan, ketika dua orang yang bersisihan hampir kembali memulai perdebatan karena menu.
Liliana tampak menikmati makanan penutupnya dengan wajah senang, ketika indra pengecapnya merasakan manis dan lembut krim vanilla.
Lumer di mulut dan ia tidak bisa untuk tidak tersenyum senang, melupakan jika senyuman manis tulus dari hatinya ini dinikmati dalam diam oleh seorang pria di sampingnya.
Coba tebak siapa?
Ken, tentu saja.
Siapa lagi pria yang akhir-akhir ini menyukai setiap ekspresi dari si wanita.
Ken bahkan sampai tidak sadar merasakan debaran yang diabaikannya, dengan menggelengkan kepalanya dalam imajinasi.
Tidak, aku tidak mungkin berdebar lagi, dia hanya mangsa bagiku, batinnya menampik.
Sebenarnya bukan hanya Ken sih yang memperhatikan, tapi juga Akira yang beruntung karena mendapatkan perhatian lebih.
