Kenzie diam, begitu pula dengan Ari. Perjalanan mereka terasa sunyi tidak ada lagi pembicaraan. Tidak ada juga suara radio dari mobil.
Kenzie sedikit batuk menyadarkan Ari dari lamunan "Aku tidak ingin masuk rumah sakit lagi karena kecelakaan mobil.. Aku melihat banyak perubahan pada mu. Apakah sesuatu telah membuat mu seperti itu?"
Ari terkekeh "Siapa yang melamun. Kenapa kau menjadi begitu sensitif." Ari mengelak untuk mengakui.
Kenzie mendengus bertopang dagu menatap ke luar jendela mobil. "Apa yang terjadi." Kenzie yakin kalau perubahan Ari pasti ada penyebabnya."
Ari terkekeh "Yah, itu sesuatu yang kebetulan. Ketika kau tiba-tiba menghilang untuk cuti, di kampus tidak lagi menarik. Aku selalu bepergian sedangkan Arya aku juga tidak tahu apa yang dia lakukan. Kami hanya kembali di saat kuliah dan ujian saja setelah itu kami menghilang lagi. Dan aku bertemu dengannya.." Senyum manis terukir di bibir Ari.