Mereka duduk di kursi teras, diam tidak ada yang bicara satu pun. Lala yang sudah tidak tertarik lagi melakukan apa pun memilih pamit pulang dengan perasaan patah semangat. Maura yang melihat itu menghela napas berat.
"Aih,. Anak itu begitu menempel padanya.." gumam Maura sedih menatap punggung Lala yang perlahan menjauh. Ia menoleh pada Kenzie yang juga beranjak berdiri "Kau mau ke mana?"
"Aku juga akan istirahat.."
Maura mengikuti Kenzie tapi ia juga tidak lupa pamit pada bibinya. Di jalan menuju vila tempat tinggal Kenzie. Maura bertanya "Kau cemas? Ini juga untuk kesembuhannya, kemarin kau juga sudah melihatnya pingsan kemarin, ini gejala penyakitnya yang sudah mulai menyerang saraf. Jika tidak di obati perlahan-lahan Ocha akan menjadi orang lumpuh. Dan akhirnya.." Maura tidak melanjutkan kalimatnya, karena mereka semua mengerti apa akhir dari kalimat itu.
"Aku mengerti, aku hanya khawatir.. dia pergi sendirian.."
