Lala membawa Andika beserta Maura ke area panjat tebing. Lala tampak percaya diri menatap dinding dengan batu warna warni yang tertempel di dinding. Andika menelan ludah gugup, meski ia laki-laki tapi ia belum pernah melakukan olahraga seperti ini selain olahraga di gim serta lari pagi sekitar taman dekat rumah. Diam-diam Andika menelan ludah gugup menoleh ke arah Maura meminta bantuan.
Maura segera memberi jarak berdiri di samping Ocha dan Kenzie. "Kalian lakukan apa yang kalian inginkan. Aku akan menunggu di sini bersama Rosa dan Kenzie.." Maura memberi alasan.
"Kau sengaja bukan? Aku belum pernah melakukan hal seperti ini, bagaimana kalau aku jatuh, kaki ku tergelincir, tanganku tidak sanggup berpegangan." Andika mencari alasan juga.
