Benar saja, ke esokan harinya Kenzie benar-benar pergi ke tempat yang di sebutkan Maura. Maura bukan tanpa sebab merekomendasikan tempat itu. Karena ia juga baru tahu dari salah satu kliennya. Kliennya mengatakan kalau tempat itu sangat bagus untuk healing, refreshing, meski pun Maura tahu kalau Kenzie tidak sakit fisik tapi pikiran dan jiwanya sedang terguncang dan hampir gila. Maura hanya berharap selama perjalanan Kenzie liburan di sana ia bisa berpikir lebih jernih lagi. Dari pada berdiam diri di rumah seperti mayat hidup yang meresahkan.
Kenzie menyetir mobilnya dengan santai, kepalanya bersandar di kursi, kaca jendela di sebelahnya terbuka lebar membiarkan angin sejuk berembus masuk menyapa wajahnya pucatnya. Sebelah tangannya memegang setir dengan mantap sebelahnya lagi ia keluarkan sambil merasa angin yang menerpa telapak tangannya. Kiri kanan di tumbuhi banyak pohon tua, batangnya juga besar-besar, Kenzie baru tahu kalau ada tempat seperti ini di sini.