Rocky seharusnya menahan keinginan ayahnya. Tapi, ia kalah suara dengan ibunya. Mau tidak mau ia harus mengikuti dan membantu mereka untuk terus bertindak seperti biasa di hadapan Rosa. Ya, mereka memberinya nama Rosa. Nama yang dulu tidak pernah mereka sebut lagi selama empat tahun dan hanya berani mereka ucapkan dalam hati.
Rocky masih tidak yakin tentang Rosa, meski pun wajahnya terlalu mirip dengan adiknya tapi tetap saja dia bukan adik kandungnya, mereka masih tetap hati-hati. Rocky berdiri di balik jendela kaca di kamarnya menatap ke arah taman, di mana ayah dan ibunya sedang duduk santai di bawah pohon bersama Rosa menikmati kue buatan tangan Rosa sendiri.
Keahlian membuat kue Rosa sangat hebat, ia yang tidak pernah makan kue kering seperti itu karena tidak suka dengan rasa tang manis menjadi suka, bahkan hampir menjadi kecanduan, terlihat sepiring kue kering di atas mejanya yang tinggal setengah.