Kenzie mengajak Maura bertemu di salah kafe yang tenang. Kenzie menunduk menatap tepian meja.
"Tapi ada apa? Kau tiba-tiba mengajak ku ke mari?" Kenzie masih diam menunduk menatap meja. Maura menunduk melihat wajah Kenzie lebih dekat "Jika kau seperti ini terlihat sangat serius, ayo katakan pada ku, hatiku sudah siap.."
Kenzie bingung tapi ia harus mengatakannya "Terima kasih, Maura. Kalau bukan karena kau. Aku akan pergi tanpa tahu kebenarannya.."
Maura tersenyum tipis "Aku tahu, apa aku terlihat begitu tenang saat aku melambaikan tangan ku saat itu?" Maura sedikit bercanda.
Kenzie mengangguk di sertai senyum tipis. Mereka berdua sama-sama tersenyum, namun senyum Maura tidak bertahan lama. Kenzie memperhatikan dalam diam.
