Saat itu hampir pajar, namun Ocha masih bergelung di samping kuburan ayahnya menangis sampai matanya bengkak dan hidungnya memerah. Saat itu Ocha mulai merasakan dingin di sekujur tubuhnya, matanya juga semakin berat sebelum semuanya berubah menjadi gelap ia merasakah kehangatan melingkupi tubuhnya, dan sesaat kemudian ia merasakan tubuhnya melayang.
"Ocha.. Bangun.. Ocha.."
..Siapa? ayah.. apakah itu ayah..
"Ocha, please.. jika kau marah padaku jangan menyiksa diri mu seperti ini, kau lebih baik memarahi ku, memukuli ku. Ocha.. buka mata mu."
...Tidak... ini bukan suara ayah.. Siapa? Kenapa dia terdengar sangat putus asa dan menyedihkan? Ternyata ada orang yang lebih kasihan dari pada hidupku..
Pagi harinya ketika Ocha bangun ia merasakan sakit kepala yang parah. Ia memegang kepalanya meringis melihat sekeliling. Kamarnya sendiri. Kapan ia kembali?