Andika menelan ludah lalu menggeleng "Sudahlah! Lupakan saja. Orang-orang seperti kita hanya bisa menonton dari pinggir saja. Menjaga cinta dan hati kita untuk tetap utuh seperti biasanya."
Lara menoyor kening Andika "Kau semakin tua dan kuno! Minggir! Kenapa kau mengajakku bertemu di sini! Apa kau pikir aku tidak sibuk! Ada banyak pasien yang harus aku periksa di rumah sakit."
"Kau hebat dalam bermain basket bukan? Ayo kita main basket!"
"Kau gila! Saat cuaca panas seperti ini?" teriak Lara dengan pandangan menghina pada Andika.
"Di rumahku! Ada lapangan yang tidak akan terkena cahaya matahari!"
"Aku menolak! Kau selalu mencariku di saat kau galau! Apa kau pikir aku tempat penyimpanan keluh kesahmu! Kau selalu mengeluh dari hal kecil sampai yang besar."
"Apa lagi, karena aku selalu jujur dengan perasaan ku!"