"Maaf."
Andika tertawa sedih "Bisakah kau jangan mengucapkan kata maaf lagi? Dapatkah kau jangan hanya memikirkan orang lain, tentang aku dan juga baby blue? Tolong, pikirkan dirimu sendiri dulu, bisakah begitu?"
Ocha tertegun pandangannya kosong menata jalan. Andika menghela napas ia selalu kalah jika berhadapan dengan Ocha yang diam seperti ini. "kenapa? ... kau sudah setuju menikah denganku, tapi Kenzie masih bisa merebutmu dariku. Lalu mengapa? Begitu jelas kau mengenalku lebih dulu. Tapi enam tahun lalu dan enam tahun kemudian kau tetap memilih untuk memegang tangannya."
Andika masih berusaha untuk tersenyum meskipun air mata telah mengaburkan pandangannya "Apakah kau tahu? Hal yang paling aku pedulikan bukan perkawinanmu dengannya, hal yang paling aku pedulikan adalah... dari awal sampai akhir, kau tidak pernah mempercayai aku. Setiap waktu, saat kau menemui saat-saat sulit, orang yang kau pikirkan pasti bukan aku..."