Sampainya di rumah Ocha duduk termenung di depan pintu menatap pot-pot bunga yang berjajar rapi, ia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Dan teringat kata-kata Kenzie yang akan menikah setelah dia kembali dari desa ini, hatinya kembali hancur, tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun, bahkan untuk marah pun ocha tidak memiliki kesempatan. Semua ini adalah pilihannya.
Ocha masuk ke dalam rumah melihat anaknya yang bermain sendirian, hatinya semakin mendung, anak kecil itu sudah belajar untuk mengerti perasaan orang dewasa, ia bangga namun juga sedih pada putranya. Di saat ayah kandungnya berdiri tepat di hadapannya tapi tidak bisa memanggilnya ayah.