Andika mengangguk penuh semangat "Tentu saja ibumu akan percaya! Kau adalah anak tersayangnya.."
"Paman.. apa lagi yang kau beli?"
Andika yang sedang menyetir tertawa tanpa daya, baby blue sangat cerdas dan teliti "Kau mengatakan kepanasan waktu itu jadi paman membelikanmu kipas angin. Tapi jangan beritahu ibumu kalau paman yang memberikannya. Oke.. katakan saja kau mendapatkannya dari sebuah undian..?"
Baby blue mengangguk saja lalu "Paman! Aku masih kecil apakah ibu akan percaya dengan kata-kata ku?"
Andika mengangguk penuh semangat "Tentu saja ibumu akan percaya! Kau adalah anak tersayangnya.."
"Baiklah karena kau adalah pamanku yang paling baik." Andika tertawa puas mengacak-acak rambut Baby Blue, tapi tangan andika langsung di tepis baby blue merengut "Paman tanganmu kotor! Aku tidak ingin kena penyakit!"
Andika sekali lagi ternganga ayah dan anak sama saja, kenapa bocah ini tidak mengambil sedikit pun kebaikan ibunya? Andika mengeluh dalam hati.