"... Kau tidak perlu untuk mengingatku lagi, kau tidak perlu membantu ku lagi.. sekeras apa pun kau mencoba mengingatkan aku nanti, aku tetap tidak akan tahu kenapa kita bersama. Kau akan menghilang dari ingatanku, dan juga diriku. Apa kau mengerti itu? Seiring kenangan ku terhapus jiwaku akan terhapus juga.."
Tangis Ocha akhirnya tumpah ia merosot dan berjongkok di aspal berpegangan pada kaki Kenzie yang berdiri tidak berdaya. "Aku takut.." ujar Ocha di sela tangisnya kepala menunduk.
Kenzie menghela napas berat menengadah menatap langit. Sakit sekali. Ia menutup mulutnya berharap Ocha tidak mendengar tangisannya ia masih berusaha tegar "...Kenapa jiwamu akan menghilang? Bangkitlah!" Kenzie membantu Ocha untuk kembali berdiri menangkup kedua pipi Ocha menghapus air mata di pipinya, menatap Ocha tajam "Serahkan semuanya padaku.. Aku ingatan mu.. aku juga hati mu... kau mengerti?" Air mata Ocha semakin tumpah. Kenzie memohon dengan tatapan "Tidak ada lagi air mata.."