"Aku tidak yakin rencana kita ini baik? Bagaimana jika dia pingsan ketika melihat kedatangan kita?" Andika berkata sambil memasukkan dua koper besar ke dalam bagasi mobil.
"Percaya padaku! Dia akan senang, beberapa hari ini dia tidak memberi kabar padaku, aku bertanya pada paman ku, dan berita yang aku dapat hampir membuatku pingsan. Dia memaksa berjalan tanpa bantuan tongkat membuat luka di kakinya berdarah, dan lebih parah lagi paman ku menemukannya pingsan di pintu masuk. Benar-benar tidak bisa di percaya. Baru-baru ini aku juga mendapat kabar dari pengurus rumah yang aku utus, kalau dia tidak memasak lagi untuk Kenzie, tugasnya hanya membersihkan rumah. Sedangkan bagian memasak beralih pada bibiku, ini perubahan yang cukup aneh ku rasa."
Andika mengusap dagu sambil berpikir "Hm.. kalau begitu ayo masuk ke dalam mobil. Kita berangkat sekarang, kau bilang perjalanan ke sana lumayan jauh."