Hari ini Ocha dan Lia kembali berbelanja perlengkapan untuk membuat kue pesanan. Mereka hampir memenuhi dua keranjang belanja dalam sekali jalan. Bukan hanya Lia, kali ini ia mendapat tambahan bantuan, Zara. Gadis itu memaksa untuk ikut mereka pergi, bahkan ketika ia belum mengatakan 'iya' sebagai persetujuan Zara sudah memutuskan sendiri kalau ia akan menjemput Ocha. Sebenarnya bukan menjemput melainkan menumpang Ocha dan pergi bersama-sama.
"Kak Ocha, apa kau butuh bantuanku? Maksud ku sebagai asisten.." tanya Zara sambil terkekeh.
"Tidak perlu! Ada aku di sini! Bukan kah kau sendiri juga sedang sibuk untuk pesta syukuran toko kakak mu yang baru di buka itu!" sahut Lia tidak suka karena Zara yang begitu melekat dengan Ocha. Matanya selalu berkedut tanpa henti saat melihat Zara yang menempel dari waktu ke waktu. Kak Ocha ini, kak Ocha itu, kepalanya sampai pusing karena mendengar suara cempreng Zara yang berdering dari waktu ke waktu.