Lara duduk di kursi kosong lainnya, sesekali ia melirik Kitaro di saat laki-laki itu menatap ke arah lain. Sudut bibir Kitaro terangkat melihat sikap Lara yang begitu waspada padanya "Kenapa, kau mencurigaiku? Seharusnya aku yang curiga padamu. Apa yang terjadi padanya, kenapa dia menyebutmu sebagai sepupunya. Aku pikir dia anak tunggal. Begitu pula dengan orang tuanya. Lalu dari mana dia bisa memiliki seorang sepupu cantik dan berbakat seperti mu."
Lara semakin waspada. Isntingnya tidak pernah salah dalam menilai seseorang, apa lagi orang baru. Ia tahu Kitaro tidak berniat jahat pada Ocha tapi jelas ia merasakan kalau laki-laki itu memiliki tujuannya sendiri dengan mendekati Ocha seperti ini. Tapi, apa tujuannya.
"Apa maksudmu.. jangan sok tahu urusan keluarga orang lain! Dari mana kau bisa tahu kalau aku bukan sepupunya." Balas Lara dengan suara tegas.