Kini Sheina dan Vincent sedang sudah sampai di depan sebuah gudang yang terletak di daerah paling belakang sekolah ini. Bulu kuduk Sheina langsung merinding ketika melihat bangunan tua itu.
Sheina langsung mendekat kan tubuhnya ke arah Vincent dan menggandeng lengan laki laki itu. Vincent menatap Sheina yang kini sudah menempel padanya.
"Lo kena.. "
"Stttttt. Lo jangan ribut kak. Nanti kalau mereka bangun gimana?" Sheina meletakkan jari telunjuknya tepat di bibir Vincent. Vincent mengernyit kan keningnya bingung maksud perkataan Sheina.
"Maksud lo siapa? Terus lo kenapa kayak takut gitu sih? Emang di sini ada apa? Ada set...." Lagi lagi Sheina memotong ucapan Vincent dengan jari telunjuknya yang di letakkan di bibir Vincent.