"Land! Kamu mendengar atau tidak perkataan yang saya ucapan barusan?" tandas Rey sambil terus mencengkram kerah pakaian sahabatnya.
"Ah! Ya!" sahut Aland terlihat linglung.
"Dimata gadis itu kamu terlihat seperti monster!" tekan Rey.
"Mo... mon.. sterr.. tapi-" ulang Aland, ia merasa tidak percaya dengan perkataan sahabatnya sehingga ingin memberontak.
"Cukup, Land! Biarkan dia tenangin diri dulu!" ujar Rey mulai meningkatkan kewaspadaannya.
Ia ingin melangkah maju menghampiri Megan, tetapi tubuhnya ditahan oleh salah satu sahabatnya. Sehingga membuat dirinya tidak dapat banyak bergerak. Pandangan kedua mata menatap lekat kearah gadis itu. Seolah ia tidak akan pernah melihatnya lagi.
Disisi lain, gadis berparas cantik itu segera dibawa ke dalam ruangan. Supaya ia dapat segera menenangkan dirinya. Tangisan histeris Megan masih terdengar mengalun. Membuat siapapun yang melihat dan mendengarnya merasa simpati.