tes... tes... tes...
Airmata gadis itu mengalir perlahan membasahi kedua pipi hingga jatuh ke atas pangkuannya. Pandangan kedua mata menatap jauh keluar jendela. Menerawang pada kejadian tadi siang di koridor sekolah. Karena hari terakhir, sekolah hanya memiliki satu ujian praktek. Sehingga para murid dapat meninggalkan area sekolah lebih awal.
Gadis itu tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa ia masih sangat mencintai Rey. Namun, rasa ego melarangnya untuk memaafkan perbuatan pemuda tersebut. Ciuman terakhir tadi menegaskan bahwa ia sangat merindukan sosok kekasihnya. Sesekali kedua kelopak matanya terpejam membayangkan kehadiran Rey di sisinya.