Wajah wanita itu langsung berubah pucat seputih kapas. Keringat dingin membasahi kening serta punggungnya. Kedua telapak tangan mengepal erat berusaha menyalurkan rasa malunya. Dibawah tatapan semua orang, wanita itu tidak berani mengangkat wajahnya.
Disisi lain, Aland yang mendengar perkataan saudara kembarnya menjadi tidak senang. Ia menegur manajer di sebelahnya untuk bertindak adil dan profesional. Alhasil wanita itu diminta untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Ia dipecat dengan tidak terhormat karena berusaha melukai pelanggan dan telah melakukan pelecehan secara verbal.
Setelah itu Audy maupun Aland meninggalkan tempat tersebut. Gadis itu mengemudikan kendaraan hasil pinjaman dari ayahnya. Saudara kembarnya mengemudikan mobil sport kesayangannya sendiri. Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk kembali ke rumah.
