Megan bergegas melangkah memasuki rumahnya. Ketika seorang pemuda berumur belasan keluar dari rumah, sambil membawa kantong plastik besar berisi sampah rumah tangga. Bersyukur tanpa mengetuk pintu ia dapat memasuki rumah. Tangan kanan menjulur ke depan meraih surai sangat adik dan mengacaknya asal.
Membuat pemuda itu mengerang kesal saat sebuah tangan sang kakak berada di puncak kepalanya. Ia langsung memberikan tatapan laser miliknya kearah Megan. Respon gadis itu hanya tertawa sambil menjulurkan lidah. Menggoda sangat adik adalah kebiasaan favoritnya.
"Cepat masuk! Sebentar lagi malam!" perintah Megan sambil melenggang pergi.
"Kau harus bertanggung jawab telah merusak rambutku!" balas pemuda itu sewot.
"Cepatlah Mario!" teriak Megan sebelum menghilang di balik pintu masuk.
"Huft!"