"Jangan menakutiku, Kek! Jangan seperti ini lagi!" tegur Rey dengan sendu.
"Aku tidak akan seperti ini, jika kau menurutiku!" timpal Kakek sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.
"Tidak akan!" tolak Rey cepat.
"Bawalah gadis itu kemari! Kakek ingin mengenalnya!" pinta Tuan tua mengabaikan penolakan cucunya.
"Lain kali aku akan mengenalkannya kepada kakek!" jawab Rey sambil menghela nafas berulang kali.
"Berhentilah main- main, jangan sia- siakan masa mudamu dengan hal tidak berguna! Fokus pada satu saja! Kakekmu ini sudah tua, ingin segera melihat cucu buyut!" harap tuan tua kepada cucu satu- satunya.
"Maaf Tuan tua, sudah waktunya anda beristirahat." sela paman Arlo dengan sopan.
"Huft! Kau tidak melihatku sedang berbicara dengan cucuku, Arlo!" dengus tuan tua.
"Kau tidak perlu khawatir, aku masih di sini satu hari lagi! Jadi istirahatlah, Kakek!" ungkap Rey.
"Baiklah kalau begitu! Arlo, antarkan aku ke kamar!" ujar tuan tua penuh semangat.